Senin
25 November 2024 | 8 : 38

Kader PDI Perjuangan Bangga Disebut Kader Desa

pdip-jatim-hasto-070121

JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, selama Bulan Bung Karno, Partai memfokuskan diri dengan hadir di desa, membangun spirit kemajuan dari desa dan mengembangkan desa sebagai taman sari peradaban nusantara.

Kegiatan Bulan Bung Karno ini dimulai dari peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni, lahirnya Bung Karno pada 6 Juni, dan wafatnya Bung Karno pada 21 Juni.

“PDI Perjuangan sangat bangga dengan identitas yang melekat sebagai GrassRoots Party, Partai Wong Cilik dengan kader Partai yang menyebut dirinya sebagai kader desa,” kata Hasto Kristiyanto, Senin (31/5/2021).

Dengan hadir di desa, bergumul dengan persoalan rakyat sehari-hari, jelas Hasto, maka apa yang dilakukan oleh Partai merupakan antitesa dari politik elektoral yang seringkali hanya berbasiskan popularitas semata.

“Aspek elektoral sering dimanipulasi oleh pencitraan. PDI Perjuangan membangun elektoral dengan basis kebudayaan; dengan basis kekuatan riil di akar rumput dan dengan merasakan seluruh nafas keseharian rakyat guna menampilkan seluruh watak kekuasaan yang membumi,” ujarnya.

Hasto menambahkan, dengan turun menyatu bersama rakyat, maka bahasa yang dipakai oleh anggota dan kader Partai adalah bahasa rakyat, bahasa kejujuran guna menyuarakan problematika rakyat, mencari solusi atas persoalan tersebut, namun tetap mengandung nafas kebudayaan masyarakat desa.

PDI Perjuangan, lanjut Hasto, terus mengeskpresikan seluruh keindonesiaan kita: kebhinnekaan yang hidup di desa, semangat berdikari dari desa, budaya gotong royong penuh toleransi, hidup rukun dan kehidupan yang menjaga kelestarian alam raya dan seisinya dari desa.

“Kita diajarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri tentang jati diri dan watak politik yang sebenarnya, yakni politik yang berbicara tentang keseharian rakyat, seperti politik yang memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau; politik tentang pentingnya kebersihan lingkungan hidup; politik menanam; politik yang membangun kesiapsiagaan rakyat terhadap bencana; politik yang membahas asupan gizi rakyat, politik kuliner, pariwisata, politik pendidikan, dan pendeknya watak politik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan rakyat,” beber Hasto.

“Seluruh ekspresi kebudayaan rakyat di desa, seperti budaya lesung, kuliner, seni, permainan anak, dan lainnya, akan ditampilkan selama Bulan Bung Karno,” pungkasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...
EKSEKUTIF

Kembali Jabat Bupati Ponorogo, Sugiri Apresiasi Kinerja Joko Irianto Selama 2 Bulan

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat sementara ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Ikfina Kembali ke Pringgitan

MOJOKERTO – Ikfına Fahmawati resmi kembali ke pringgitan untuk melanjutkan tugas sebagai Bupati Mojokerto, Sabtu ...