TASIKMALAYA — Calon presiden Joko Widodo tidak merasa khawatir dengan beredarnya tabloid dan selebaran yang dinilai menyebarkan fitnah kepadanya. Capres nomor urut 2 itu merasa yakin, warga tak akan terpengaruh dengan isi dari tabloid tersebut.
“Saya percaya warga tak akan terpengaruh oleh tabloid itu. Soalnya itu isinya adalah fitnah,” kata Jokowi, usai bertemu ribuan ulama kampung di Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Tasikmalaya, Kamis (12/6/2014).
Menurut Jokowi, masyarakat, terutama di Tasikmalaya, tak akan mudah terpengaruh tabloid tersebut meski diketahui sudah lama beredar. “Masyarakat tidak akan mempan dengan tabloid itu. Saya tidak khawatir. Tapi saya perlu menjawabnya bahwa itu adalah fitnah,” kata dia.
Diberitakan, bentuk kampanye hitam yang menyudutkan Jokowi, masih ditemukan di Tasikmalaya dan sekitarnya. Salah satunya, tabloid “Obor Rakyat” atau selebaran dengan isi tulisan menghujat capres yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI tersebut.
Sekretariat Nasional (seknas) Jokowi di Kabupaten Jember, juga sudah melaporkan tabloid “Obor Rakyat” dan selebaran yang berisi kampanye hitam untuk Jokowi kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat.
Sementara, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jember mengerahkan ribuan anggotanya untuk mencari pengedar tabloid Obor Rakyat. “Kami telah menggelar rapat internal kepengurusan, dan telah menginstruksikan kepada pengurus di bawah, untuk mencari siapa pengedar tabloid tersebut,” ungkap Ketua GP Ansor Jember, Ayub Junaidi, Kamis (12/6/2014).
Menurut Ayub, di masing- masing desa akan dikerahkan lima anggota Ansor dan Banser, untuk melakukan penyisiran. Di Jember, ada 248 desa, sehingga ada sekitar 1.200 lebih anggota Ansor dan Banser kami yang akan melakukan pencarian.
Dia menambahkan, penyebaran tabloid tersebut sangat merugikan pasangan Jokowi-JK. Apalagi disebar di kalangan pondok pesantren dan masyarakat di pedesaaan yang merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU).
Tabloid “Pelayan Rakyat” Sanggah Fitnah
Kunjungan Jokowi di Tasikmalaya diikuti dengan beredarnya tabloid Pelayan Rakyat dan foto-foto saat Jokowi beribadah haji di tanah suci. Tabloid dan foto-foto itu beredar di pondok pesantren yang disinggahi Jokowi.
Saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren Bustanul Ulum, di Kelurahan Sumelap, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jokowi mengaku sengaja meminta timnya untuk menyebarkan foto-foto tersebut untuk menyanggah isu SARA yang dituduhkan kepadanya. Jokowi berharap foto-foto tersebut dapat membantu melunturkan penilaian negatif dari publik.
“Makanya (foto) saya edarkan, di situ ada keterangan tahun berapa saya naik haji, saya umroh bersama keluarga,” kata Jokowi.
Di Ponpes Bustanul Ulum, ada juga tabloid Pelayan Rakyat yang dibagikan seseorang pada para santri dan warga yang hadir. Tabloid itu merupakan edisi khusus Jokowi dan memiliki tagline “Saatnya Kebaikan Memimpin Indonesia”.
Tabloid setebal 16 halaman itu sepenuhnya memuat berita mengenai Jokowi. Ada ulasan prestasi Jokowi di Jakarta, ada pula halaman yang mengulas secara khusus fitnah yang dituduhkan pada mantan Wali Kota Solo tersebut.
Di halaman paling belakang tertulis bahwa tabloid ini diterbitkan oleh komunitas alumni perguruan tinggi pilih Jokowi dari berbagai universitas negeri dan swasta di beberapa wilayah Indonesia. (p/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS