MALANG – Calon Presiden nomor urut 2 Joko Widodo menyapa ribuan saksi peserta apel siaga revolusi mental di Simpang Balapan, kawasan Jalan Ijen, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014). Sapaan Jokowi melalui telewicara yang disiarkan melalui sound system.
Di Simpang Ijen berdiri panggung besar untuk kegiatan “Apel Siaga Saksi Revolusi Mental”. Ribuan saksi dan kader partai pendukung sengaja dikumpulkan oleh tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Kota Malang untuk mendengarkan arahan dari Jokowi.
Rencananya, arahan dilakukan Jokowi langsung di Simpang Ijen. Namun karena kepadatan jadwal dan cuaca yang kurang mendukung, penerbangan Jokowi dari Banyuwangi ke Malang yang sedianya dijadwalkan pukul 15.00 terpaksa ditunda.
Hingga jelang pukul 17.00 belum ada kepastian kedatangan Jokowi, maka dengan berbagai pertimbangan akhirnya panitia mengambil keputusan untuk melakukan telewicara melalui telepon.
“Masyarakat pendukung sudah menunggu sejak siang dan tentu saja mereka juga lelah. Maka kami berinisiatif untuk mengobati kekecewaan mereka atas pembatalan kehadiran Pak Jokowi dengam melakukan pembicaraan via telepon,” terang Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Eddy Rumpoko.
“Mereka bisa memaklumi, tidak ada kekecewaan. Semua sudah solid dan sehati dengan Pak Jokowi,” tambah dia.
Melalui telepon yang diberi pengeras suara, Jokowi menyapa massa pendukung yang telah setia menanti sejak siang. Dia pun memberikan beberapa pesan perjuangan. “Jangan lupa untuk menjaga TPS, awasi kecurangan, jangan sampai suara kita dicuri,” pesan Jokowi.
“Dan jangan lupa terus lakukan door to door, datangi rumah-rumah, ajak teman, saudara, tetangga untuk memilih nomor 2 Jokowi – Jusuf Kalla di 9 Juli nanti. Sampaikan informasi yang benar tentang siapa dan mengapa mesti memilih JokowiJK. Salam dua jari,” tutup Jokowi yang disambut teriakan serupa dari massa , “Salam dua jari!”
Usai mendengarkan telepon Jokowi, massa pun membubarkan diri dengan tertib. Selanjutnya Jokowi dijadwalkan akan menuju kabupaten Malang untuk menghadiri haul Bung Karno dan KH Hasyim Asyari di pondok pesantren Babussalam. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS