JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, apa yang disampaikan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konperensi pers di kediamannya pada Rabu (2/11/2016), sangat bagus.
“Bagus, sangat bagus. Beliau memberikan masukan kepada pemerintah artinya bagus, sangat bagus,” kata Jokowi, Kamis (3/11/2016).
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat menanggapi pertanyaan wartawan, dalam keterangan pers bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang digelar secara mendadak, di Istana Merdeka, Jakarta.
Soal info intelijen terkait informasi rencana aksi demonstrasi oleh elemen masyarakat pada Jumat (4/11/2016) yang disebut SBY tidak akurat, Jokowi tidak membantah atau membenarkan.
”Ya namanya manusia, kadang-kadang kan bisa bener bisa enggak bener, bisa error bisa enggak error,” tuturnya.
Sementara Wapres Jusuf Kalla menambahkan, intel itu informasi kemudian dianalisa. Analisa, menurutnya, boleh berbeda.
“Mungkin yang ditangkap Pak SBY beda, yang dianalisa kita juga beda. Tapi itu biasa saja, beliau juga pasti dulu memakai informasi, itu biasa. Kalau negara tidak ada intelijen, berarti negara tidak ada mata telinga. Intelejensi untuk maksud baik, supaya jangan terjadi. Jangan lupa itu,” jelas JK.
Saat ditanya wartawan mengenai posisinya pada saat sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi demonstrasi besok, Jusuf Kalla menegaskan, dirinya tetap berkantor seperti biasa. “Presiden di sini saya di sebelah, tidak akan tinggalkan tempat,” tegasnya.
Hal yang sama ditegaskan Jokowi, bahwa dirinya bisa saja menemui perwakilan para pendemo yang melakukan aksinya di halaman Istana Kepresidenan. “Ya bisa, yang pasti saya ada di Jakarta,” ujarnya.
Presiden juga mengimbau masyarakat melakukan aktivitasnya seperti biasa. “Bekerja seperti biasa, sekolah seperti biasanya,” ajak Jokowi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS