NGAWI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan pemangkasan sistem distribusi bibit dan pupuk pertanian dengan sistem penunjukan langsung tanpa tender.
“Kita harus buat terobosan untuk percepatan jalur distribusi yang selama ini jadi masalah mendasar bagi petani,” ujar Jokowi saat berdialog dengan ratusan petani di lapangan desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (31/1/2015).
“Lelang itu makan waktu 45 hari sampai 2 bulan. Sudah panen pupuknya baru datang. Waktu dicari, pupuknya nggak ada. Ini ngga bener. Petani yang rugi. Kita buat cepat, 2 hari beres,” ujar Jokowi.
Pemotongan ini, terang Jokowi lagi, dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pertanian terutama beras sehingga swasembada pangan dapat dicapai dalam 3 tahun. “Kita tidak mau lagi impor beras. Sawah kita luas kok. Untuk jawa timur, kita target kenaikan padi 2 juta ton gabah kirim panen. Pak Gubernur dan para bupati sudah menyatakan siap memenuhinya, kita lihat hasilnya nanti,” kata Jokowi.
Baca juga: Ke Ngawi, Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Traktor untuk Petani Jatim
Menurut catatannya, Jokowi mengungkapkan bahwa serapan benih hanya 20% karena terlambat. Sedangkan pupuk lebih terlambat lagi. Dia menginginkan dengan sistem ini tidak ada lagi kelangkaan pupuk akibat keterlambatan distribusi.
“Pupuk harus sampai di petani tepat waktu. Kalau masih terlambat berarti ada yang main-main. Awas kalau ada yang main-main dengan pertanian, kalau itu distributor saya akan langsung minta Kapolda tangkap itu orang,” tegas dia lagi.
Kedatangan Jokowi ke Ngawi kali ini adalah dalam rangka penyerahan alat bantu pertanian dari kementerian pertanian untuk kelompok tani se jawa timur. Sejumlah 852 unit traktor dan 377 pompa air diserahkan pada kesempatan ini.
Hadir dalam acara ini menteri pertanian, gubernur jatim, kapolda jatim, serta bupati dan jajaran Muspida Ngawi. (sa)
Foto-foto, klik: Di Sini
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS