Rabu
22 Januari 2025 | 8 : 59

Jokowi ‘Paksa’ Seluruh Kabupaten-Kota Terapkan Sistem Perizinan Online

pdip-jatim-jokowi-ratas-18-april-01

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta agar Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Online atau Online Single Submission segera diterapkan. Tidak hanya di kementerian, tapi juga untuk seluruh provinsi, kabupaten, dan kota.

Jokowi ingin penerapan ini menunggu beberapa daerah yang masih belum siap. Menurutnya, nanti lewat instruksi presiden atau peraturan presiden, mau tidak mau yang namanya online single submission ini betul-betul langsung bisa diterapkan tanpa ada yang bilang, “Saya belum siap, saya belum siap, saya belum siap.”

“Saya tidak menunggu kesiapan. Sistemnya jadi, kita paksa untuk mengikuti online single submission ini,” kata Jokowi, dalam pengantar rapat terbatas tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/4/2018).

Untuk itu, dia minta satgas mengawal jalannya perizinan ini, dari awal sampai akhir. Sehingga semuanya bisa bekerja dengan efektif, tanpa sumbatan-sumbatan, tanpa ada mengganggu di tengah jalan, sehingga betul-betul ini adalah sebuah reform dalam rangka iklim kemudahan berusaha.

Jokowi menekankan, penerapan online single submission ini adalah sebuah reformasi, sebuah perubahan besar-besaran untuk membuat seluruh perizinan dari pusat sampai ke daerah betul-betul terintegrasi menjadi satu kesatuan.

“Dengan menggunakan model registrasi yang lebih modern, yang lebih cepat, dengan sistem data terpadu, terintegrasi sehingga tidak perlu lagi melewati banyak rantai  birokrasi,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan, karena ini reform berbasis teknologi digital, maka sistemnya harus betul-betul jalan dan langsung bisa digunakan dan ramah bagi penggunanya.

Selain itu, tambah Jokowi, bahwa di belakang penerapan sistem ini ada manusia, ada faktor sumber daya manusia (SDM), yang di situ ada kultur. Oleh karena itu, dia minta reform ini menyangkut kapasitas SDM kita agar lebih tanggap, lebih responsive.

Sementara terkait dengan kultur birokrasi, Jokowi menegaskan, pemerintah ingin mereka bisa memberikan pelayanan yang cepat, dan mau untuk melepaskan ego sektoralnya masing-masing.

Presiden juga menegaskan, bahwa reform itu tidak hanya soal penerapan sistem online-nya dalam perizinan yang terintegrasi. Tapi juga terkait dengan penyederhanaan proses yang melibatkan semua kementerian dan juga daerah, agar sesuai dengan kecepatan bisnis proses yang dibangun dalam online single submission ini.

“Saya sudah berkali-kali mengingatkan soal regulasi yang menghambat pelaksanaan berusaha, baik di kementerian, di provinsi, kabupaten, kota. Saya minta sekali lagi untuk dipangkas sebanyak-banyaknya dan disederhanakan,” kata Jokowi. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Erma Tekankan Pentingnya Perlindungan Merek untuk Amankan Produk Unggulan UMKM

BLITAR – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan ...
HEADLINE

Puan Yakin Megawati dan Prabowo Punya Harapan Sama Ingin Cepat Bertemu

JAKARTA – Rencana pertemuan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo ...
KRONIK

Cegah Penyakit DBD, Indriani Beri Bantuan Alat Fogging kepada Warga Sumenep

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, memberikan bantuan berupa ...
KRONIK

Ketua DPRD Ngawi Cek Banjir di Desa Cantel, Pastikan Kesiapan Penanganan

NGAWI – Hujan deras sejak sore hari kemarin hingga dini hari menyebabkan sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya, ...
KRONIK

Dukung Program Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Banyuwangi Siapkan 650 Hektare

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menyiapkan lahan seluas 650 hektare untuk program nasional swasembada ketahanan. ...
LEGISLATIF

Kunker ke Bali, Ada Longsor, Rita Haryati dan Rombongan Bantu Urus Pemulangan 4 Jenazah Korban ke Magetan

MAGETAN – Kunjungan kerja (kunker) rombongan anggota DPRD Magetan bersama pihak Dinas Pariwisata ke Bali berubah ...