JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, tahun depan Bangsa Indonesia memasuki tahun politik dengan adanya pilkada di 171 daerah, baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota.
Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di provinsi, kabupaten dan kota, ikut berperan.
“Saya meyakini peran FKUB sangat dibutuhkan untuk mengingatkan umat kita di 171 daerah yang tahun depan ini menyelenggarakan pilkada, agar mengedepankan persaudaraan dan persatuan,” kata Jokowi, di acara Silaturahim Peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) FKUB, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Dia berharap jangan sampai karena pilkada, tetangga dengan tetangga tidak bicara, kampung dengan kampung tidak berbicara. Jangan sampai karena pilkada, persaudaraan dan persatuan menjadi retak dan pecah.
“Ingatkan kepada umat bahwa yang namanya pilkada itu hanya sebatas pilihan politik. Di situ perbedaan pendapat, perbedaan pilihan pasti ada. Namanya demokrasi, memang begitu namanya demokrasi,” tuturnya.
Tapi yang harus diingat, tambah Jokowi, harus selalu dijaga pilihan kebangsaan Indonesia, yakni menjaga kerukunan, persaudaraan, dan persatuan.
“Jadi ingatkan, setelah milih ya rukun kembali. Ini terus harus kita masukkan kalimat-kalimat yang tadi saya sampaikan, agar kita ingat bahwa itu pilihan politik. Ingatkan terus pilihan kebangsaan kita kepada seluruh umat,” ucap Jokowi.
Dia juga minta seluruh FKUB untuk mengingatkan umat jangan sampai termakan hasutan kebencian, dan hasutan perpecahan.
“Ingatkan umat untuk menjaga kerukunan, menjaga persaudaraan, menjaga persatuan karena memang kita semuanya adalah bersaudara, saudara sebangsa dan setanah air,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, dia Jokowi menyatakan, karena pilihan politik, rakyat sering dibawa ke isu-isu agama, dibawa kepada isu-isu kesukuan.
“Sudah rampung itu, sudah final. Pada saat proklamator kita, pejuang kita, pahlawan kita sudah sepakat dengan pendirian negara dan bangsa ini. Jangan utak-atik itu lagi, sudah,” tegasnya.
Dia mengutip pesan Presiden Afghanistan Asraf Ghani agar menyelesaikan secepat-cepatnya apabila ada gesekan sekecil apapun, antar tetangga, antar individu, apalagi antar suku cepat selesaikan.
“Jangan sampai apalagi antar agama, cepat segera selesaikan, dengan risiko apapun. jangan sampai melebar kemana-mana,” ajaknya.
Menurut dia, inilah tugas FKUB yang riil, yang konkret, yang harus dilakukan, mengingatkan kepada semuanya, kepada rakyat, kepada tokoh-tokoh, agar jangan bermain-main dengan hal yang sudah final mengenai kebangsaan.
Kalau masih ada bisik-bisik, Jokowi berpesan agar didengar, segera selesaikan, temukan, ajak rembukan, ajak dialog.
“Saya kira memang hal-hal seperti itu yang harus terus kita lakukan. Karena sekarang ini ada konflik kecil, yang berbahaya konflik kecil, media sosial itu main. Isunya diplintir-plintir kemana-mana, masyarakat terbakar. Ya ini yang segera harus ditemukan,” pesan Presiden.
Rakornas FKUB itu diiikuti para tokoh dan perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, dari tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota, para ketua dan sekretaris FKUB dari 34 provinsi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS