Jokowi Dorong MBR Punya Rumah Sendiri

Loading

CIKARANG – Presiden Joko Widodo memastikan, masyarakat di seluruh daerah di Indonesia akan semakin mudah memiliki rumah.

Sebab, pemerintah bekerjasama dengan pengembang dan perbankan terus membangun perumahan yang terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Karena itu, Jokowi mendorong masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah sendiri.

“Step pertama, paling tidak rakyat sudah memiliki rumah lebih dulu. Yang penting itu,” kata Jokowi, saat meresmikan Perumahan Villa Kencana, Kamis (5/4/2017).

Perumahan di Cikarang, Bekasi ini misalnya, dijual dengan harga Rp 112-141 juta tergantung tipe dan ukurannya. Cicilan yang harus dibayar masyarakat per bulan, Rp 700.000 – 900.000.

Untuk uang muka sebesar 1 persen atau sekitar Rp 4 juta dibayarkan melalui subsidi dari pemerintah. Ada 4.734 unit yang sudah dibangun, dan 4.015 unit lagi akan dibangun.

Dia memastikan, meski harganya murah, kualitas rumah yang dibangun layak untuk ditinggali. Rumah paling kecil bertipe 26/60 meter persegi.

Rumah itu memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu ruang tamu. Sementara, bagian belakang rumah masih bisa dibangun dapur.

“Lebih dari cukup menurut saya. Dulu saat saya ngontrak rumah kemudian memiliki rumah dengan tipe ini sudah cukup. Daripada ngontrak, saya dulu 9 tahun ngontrak,” ungkapnya.

Karena itu, Jokowi bersyukur kalau ini dirasakan dan bisa dicicil dengan baik. Sebab sebelumnya yang di Tangerang cicilannya Rp1,2 juta berupa rusunami. Sementara yang diresmikannya sekarang adalah rumah tapak.

“Ini yang ingin kami bangun di mana-mana di seluruh kota di tanah air, karena sudah dianggarkan di APBN kita. Di Sumatera berapa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan target tercapai seperti yang sudah kita gariskan,” tambah Jokowi.

Jokowi sempat memanggil tiga pembeli untuk memastikan bahwa harga yang ditawarkan tidak memberatkan kantong masyarakat.

Mereka mengaku berpenghasilan sekitar Rp 3 juta setiap bulannya, sehingga cicilan Rp 700.000 – Rp 900.000 tidak memberatkan.

“Kalau gaji Rp 3 juta lebih ya, cukuplah. Kalau rejeki kan Allah yang atur, nanti kalau rejeki lebih baik, beli rumah lebih gede enggak apa-apa,” tuturnya. (goek)