NGAWI – Untuk menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok di paruh akhir tahun 2023, Pemkab Ngawi rutin menggelar operasi pasar. Pasar murah untuk melindungi konsumen digelar di sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi.
Seperti operasi pasar di halaman Kecamatan Karangjati. Sejumlah bahan pokok, seperti beras, bahan dapur, minyak goreng dijual dengan harga dibawah pasar. Momen itu, dimanfaatkan para warga untuk berburu kebutuhan harian dengan harga murah.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko saat dikonfirmasi awak media menyatakan, operasi pasar murah dilaksanakan di sejumlah tempat. Acara itu menjadi sebuah rangkaian untuk menjaga stabilitasi harga bahan pokok yang biasanya melambung jelang tutup tahun.
“Tujuannya untuk melindungi konsumen. Tentu saja untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok, dimana itu berpengaruh terhadap inflasi,” kata Wabup Antok, Rabu (25/10/2023).
Soal stabilitas harga bahan pokok, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu bicara, hal itu perlu dilakukan demi melindungi konsumen. Itu dilakukan dengan memberi jaminan bagi masyarakat terhadap harga-harga kebutuhan, seperti beras, bumbu dapur, dan lain sebagainya agar tetap terbeli.
“Dengan adanya operasi pasar ini, perlindungan konsumen bisa tercapai dengan baik. Serta inflasi juga terkendali,” ujar Wabup Antok.
Wabup Antok juga berbicara mengenai stok beras di Kabupaten Ngawi. Menurutnya, kondisi stok bahan pokok itu di Ngawi masih cukup. Di samping itu, di sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi juga sudah memasuki masa panen.
“Stok beras sangat aman. Cadangan di Bulog juga aman. Saat ini juga sudah memasuki masa panen, dibeberapa titik. Khususnya beras, Ngawi aman-aman saja,” tandas Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Sementara itu, Partini salah satu warga mengaku senang dengan kehadiran pasar murah di Kecamatan Karangjati. Menurutnya, kehadiran pasar murah cukup membantu perekonomiannya.
“Ada selisih harga yang lebih murah ketimbang harga pasaran. Sangat membantu saya,” ungkap Partini yang mengaku mengantre sejak pukul 08:00 WIB itu.
Di pasar murah tersebut, Partini membeli kebutuhan dapur harga murah. Seperti beras, telur, bumbu dapur, hingga sayur mayur. Dia mengaku mendapat selisih harga antara Rp1.000 hingga Rp3.000 dibanding harga pasaran.
Operasi pasar murah dilakukan Pemkab Ngawi untuk menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. Sejumlah harga sembako dipangkas lebih murah dibandingkan harga pasaran. Operasi pasar di Kabupaten Ngawi digelar di sejumlah titik untuk melindungi para konsumen. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS