SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengisi libur panjang akhir pekan dan Natal sejak Jumat (22/12/2017), dengan memantau aktivitas pengerukan saluran air di Kalibokor, Minggu (24/12/2107) pagi tadi.
Pengerukan tersebut dilakukan sebagai antisipasi musim hujan yang masih akan berlanjut hingga awal tahun depan.
Terpantau dari media sosial Humas Pemkot Surabaya, Risma mengawasi pengerukan yang dilakukan alat berat.
Seperti yang pernah dia katakan, di beberapa titik di Kota Pahlawan kerap terjadi banjir maupun genangan lantaran sejumlah saluran air di kawasan tersebut semakin dangkal.
“Jadi ternyata beberapa salura tertutup tanah dan endapan lumpur. Itu harus kita angkat supaya air hujan masuk ke situ,” kata Risma.
Terkait masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, sebelumnya dia memastikan Surabaya aman.
Ribuan personel gabungan jajaran pengamanan dari Kepolisian, TNI, Satpol PP, Linmas, Dinas Perhubungan (Dishub), Pemadam Kebakaran, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, petugas Palang Merah Indonesia, PDAM Surya Sembada hingga PD Pasar Surya, siap menjaga kondusivitas Kota Surabaya.
Risma mengatakan, para petugas pengamanan yang akan melaksanakan tugas selama libur Natal dan pergantian tahun, memikul tugas yang mulia karena bertugas saat kebanyakan orang sedang beribadah dan berlibur.
“Saya atas nama pemkot, bangga dengan petugas pengamanan ini. Di saat semuanya beribadah dan liburan, tapi petugas tetap melaksanakan tugas yang sebenarnya lebih berat dibandingkan tugas biasanya. Karena itu pesan saya, lakukan tugas mulia ini dengan tulus dan ikhlas agar hasil maksimal,” kata Risma.
Hal itu dia sampaikan saat memimpin apel pengamanan malam Natal dan Tahun Baru di Taman Surya, Jumat (22/12/2017) sore.
Menurut Risma, saat menjalankan tugas, para petugas tidak hanya fokus pada pencegahan terjadinya tindak kriminalitas, melainkan juga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran serta kemungkinan cuaca ekstrem.
“Termasuk juga urusan harmonisasi antar warga. Karena itu, petugas harus saling bahu-membahu dengan masyarakat. Bila ada masalah harus ada respon cepat, jangan didiamkan. Harapannya kota ini akan lebih aman dan warganya bisa melakukan aktivitas dengan kondisi nyaman,” ujarnya.
Keberadaan Command Center 112 di gedung Siola, jelas Risma, akan sangat membantu petugas dalam melaksanakan tugas pengamanan selama malam perayaan Natal dan juga pergantian tahun. Hal ini karena Command Center 112 memiliki petugas lengkap dari berbagai dinas, termasuk dari Kepolisian.
“Kalau menghadapi situasi mendesak, jangan panik. Segera hubungi nomor 112. Saya pikir 112 akan sangat membantu karena petugasnya lengkap,” tandasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS