JAKARTA – Presiden terpilih Joko Widodo ingin transisi kepemimpinan berjalan mulus. Dia juga melibatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melewati masa transisi itu.
Jokowi mengaku banyak konsultasi ke SBY soal berbagai masalah. SBY, sebut Jokowi, juga membuka diri penuh.
Menurut Jokowi, pihaknya membentuk sebuah tim yang bertugas mengidentifikasi masalah-masalah, baik di birokrasi atau di masyarakat. Tidak hanya Jokowi, SBY juga membentuk tim untuk membantu memberi informasi yang dibutuhkan tim Jokowi.
“Komunikasinya, Pak SBY ke saya. Tim ya ke tim lain. Pak SBY juga menyiapkan satu tim juga, jadi masa peralihannya mulus,” ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Meski demikian, Jokowi mengakui bahwa kerja tim transisi itu saat ini belum efektif. Dia memperkirakan, tim baru akan bekerja efektif setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Kabinet Alternatif Usulan Rakyat
Sebelum menyusun kabinet pemerintahannya bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Jokowi rupanya lebih dulu minta pandangan publik. Ini terlihat dalam akun resmi kubu Jokowi-JK di Facebook dengan nama Jokowi Center, publik diminta berpartisipasi dalam memberi pandangan mengenai siapa yang cocok menjadi pembantu presiden dan wakil presiden periode mendatang.
Dalam akun tersebut, diunggah lembaran yang diberi nama Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR). Tertulis, para relawan merasa perlu terus mengawal perjalanan politik Jokowi-JK dengan berbagai cara setelah dinyatakan sebagai pemenang pilpres.
Dalam Jokowi Center ada 34 daftar menteri yang dimintai pendapat. Masing-masing pos ada tiga calon. Ada pula opsi untuk mengisi sendiri nama tokoh di luar tiga calon yang ada.
“Pemilihan menteri memang hak prerogatif presiden. Namun, bukan berarti rakyat tidak bisa berpartisipasi,” demikian isi pesan tersebut.
Dalam memilih daftar nama calon-calon menteri itu, mereka melakukan diskusi intensif dengan berbagai kalangan, seperti aktivis, intelektual, wartawan, dan juga para politikus. “Nama-nama ini kami hadirkan dan Anda kami persilakan untuk memilihnya sebagai bagian dari laku politik,” tulis mereka.
Saat dikonfirmasi, Jokowi membenarkan jika laman itu dibuat oleh timnya. Namun, Jokowi menolak jika disebut telah serius mencari sosok yang tepat untuk mengisi kabinet. “Ini baru minta masukan saja. Ndak apa-apa kan?” ujar Jokowi.
“Sampai detik ini, belum bicara siapa-siapanya, apalagi siapa dan duduk di mana. Sekali lagi ini hanya minta masukan rakyat. Boleh dong,” lanjut dia.
Jokowi menegaskan bahwa penentuan siapa sosok yang akan mengisi jabatan menteri harus sesuai dengan kriteria. Kriteria disusun tim dari partai-partai pengusung. Jokowi memastikan finalisasi ada di tangannya.
“Nama timnya, ya jangan disebut. Nanti banyak yang intervensi ke tim. Biar berjalan apa adanya saja,” lanjut Jokowi.
Dia juga memastikan, yang mengisi kabinetnya memiliki latar belakang profesional, baik dari partai politik maupun dari unsur lain. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS