JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) MPR RI, Ahmad Basarah minta insiden penyerangan yang terjadi di Tolikara, Papua, saat umat Islam setempat sedang menjalankan Salat Idul Fitri Jumat pagi lalu, harus disikapi secara bijak.
Sikap bijak ini, menurut Ahmad Basarah, harus dilakukan agar tidak dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan memperkeruh situasi dan kondisi sosial politik di tanah Papua
“Insiden ini harus direspon dengan bijak dan hati-hati oleh aparat kepolisian dan pemerintah daerah serta otoritas keagamaan, baik lembaga-lembaga agama maupun ormas-ormas agama,” kata Basarah dalam pesan BBM-nya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (18/7/2015).
Negara melalui aparatur pemerintahannya, baik pusat maupun daerah, sebut Basarah, seharusnya dapat menjamin kebebasan umat beragama untuk melaksanakan ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing sebagaimana dijamin pasal 29 UUD 1945.
“Apalagi Salat Idul Fitri adalah ibadah salat yang hanya dilakukan umat Islam setahun sekali. Seharusnya umat beragama lain memberikan toleransi bagi umat Islam untuk merayakan kemenangannya setelah berpuasa selama satu bulan penuh,” kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Yang pasti, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan itu sangat menyesalkan atas telah terjadinya upaya provokasi dari sekelompok orang di Tolikara Papua yang melakukan penyerangan, ketika umat Islam tengah melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri. (goek/*)