JOMBANG– Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jombang, Lusye Widiyanawati menemukan fakta belum terbayarnya insentif tenaga medis di Puskesmas Bawang Ploso Kabupaten Jombang selama tiga bulan terakhir.
“Mohon insentif untuk tenaga medis segera dicairkan. Mereka ini garda terdepan penanganan wabah ini. Bayangkan, masih belum terbayarkan selama 3 bulan. Saya minta Pemkab untuk segera membayarkan insentif ini,” tegas Lusye saat melakukan kunjungan ke Puskesmas Bawang Ploso, Senin (19/7/2021).
Tak hanya persoalan insentif yang belum terbayarkan, pada kunjungannya kali ini dia juga menyoroti persoalan tracking selama PPKM Darurat yang masih belum bisa dilaksanakan secara maksimal oleh Pemkab Jombang. Hal ini menurut Lusye, berdampak pada membludaknya kasus Covid di kota Santri ini.
“Kalau tracking PPKM sama seperti sebelum PPKM ya hasilnya gak bakal maksimal. Buktinya tidak ada bedanya antara sebelum dan sesudah berlakunya PPKM sama saja, bahkan makin memburuk, bagaimana mau menekan laju penyebaran Covid-19 di Jombang,” beber Lusye.
Wakabid Pemuda, Olahraga dan Komunitas Seni Budaya PDI Perjuangan Jombang ini juga memberikan apresiasi atas vaksinasi yang telah berjalan di Kabupaten Jombang.
“Misal saya ambil sampel di Puskesmas Bawang Ploso ini, proses vaksinasinya bisa menyasar 70 persen jumlah penduduk. Hanya saja memang ada kendala masyarakat yang enggan untuk divaksin,” jelasnya.
“Bahkan stok vaksin di sini habis, masih menunggu jatah vaksin dari pemerintah,” tutup Lusye.
Dari data yang dirilis oleh Dinas Kominikasi dan Informasi Provinsi Jatim pertanggal 18 juli kemarin, Kabupaten Jombang masuk pada zonasi resiko sedang (orange) dengan kasus positif, 7.133, sembuh 5.109, meninggal 843 dan kasus aktif 1.181. (arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS