BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, memaparkan berbagai inovasi unggulan Kabupaten Bangkalan dalam kegiatan Penilaian dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu berlangsung di Ruang Sidang Utama Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penilaian nasional yang digelar mulai 4 hingga 6 November 2025, dan diikuti oleh 53 pemerintah daerah dari seluruh Indonesia. Kabupaten Bangkalan menjadi salah satu daerah yang berhasil lolos hingga tahap presentasi berkat konsistensinya dalam melahirkan dan mengembangkan berbagai inovasi pelayanan publik.
Dalam paparannya, Bupati Lukman menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada Kabupaten Bangkalan untuk menampilkan capaian inovasi terbaiknya di tingkat nasional.
Menurutnya, visi pembangunan Bangkalan adalah mewujudkan masyarakat religius, berdaya saing, adil dan sejahtera, yang dijabarkan melalui misi Panca Dharma Prasetya Bangkalan: Bangkalan Berakhlak dan Berdaya Saing, Bangkalan Sejahtera, Bangkalan Tumbuh dan Lestari, Bangkalan Melayani, serta Bangkalan Potensial dan Mandiri.
“Berbagai capaian yang kami raih merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat Bangkalan. Semua berkomitmen untuk berinovasi demi kemajuan pelayanan publik dan peningkatan daya saing daerah,” ujar Lukman.
Dalam kesempatan tersebut, politisi PDI Perjuangan ini juga memaparkan dua inovasi unggulan digital dan lingkungan yang menjadi kebanggaan daerah, yaitu Bangga Command Center (BCC) dan Rumah Daur Ulang (RDU).
Bangga Command Center merupakan aplikasi terintegrasi yang menampilkan data series dan dashboard daerah secara real time—mulai dari statistik kependudukan, data layanan publik, tata ruang, pengendalian inflasi, hingga pengaduan masyarakat.
Sementara itu, Rumah Daur Ulang (RDU) menjadi inovasi berbasis lingkungan yang mengusung konsep Zero Waste Management dengan menghasilkan produk RDF berupa briket dan plaff dari bahan residu sampah.
Kapasitas pengolahan RDU meningkat dari 10 ton per hari di tahun 2023 menjadi 15 ton per hari di tahun 2025, sekaligus meningkatkan serapan tenaga kerja dan nilai tambah ekonomi lokal hingga lebih dari Rp19 miliar.
Lukman juga menyoroti keberhasilan Bangkalan mencatat lompatan besar pada Indeks Inovasi Daerah 2024, yang menempatkan Bangkalan di peringkat empat besar kabupaten terinovatif di Indonesia dengan skor 83,7. Pada tahun 2025, skor sementara juga menunjukkan tren peningkatan positif.
Berbagai kebijakan pendukung inovasi telah diterbitkan, seperti Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2024 tentang Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah Tahun 2024–2026, serta Perbup Nomor 36 Tahun 2021 tentang Inovasi Daerah, yang menjadi dasar hukum penguatan ekosistem inovasi di Bangkalan.
“Melalui inovasi, kami ingin memastikan pelayanan publik di Bangkalan menjadi lebih cepat, transparan, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Lukman berharap, Kabupaten Bangkalan kembali meraih penghargaan Kabupaten Terinovatif IGA 2025, sebagai bentuk komitmen untuk terus berbenah dan berbagi praktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan.
“Harapan besar kami agar Bangkalan terus menjadi daerah yang religius, berdaya saing, adil, dan sejahtera. Kami ingin Bangkalan tidak hanya berinovasi untuk penghargaan, tetapi berinovasi untuk perubahan dan kemajuan masyarakat,” tandasnya. (hzm/set)