Sabtu
15 November 2025 | 4 : 34

Inilah Catatan Dewanti Rumpoko Mengenai Kekerasan Perempuan

pdip-jatim-dewanti-punjul-no-2

pdip-jatim-dewanti-punjul-no-2BATU – Kekerasan seksual terhadap perempuan berdampak fisik, psikis, seksual hingga ekonomi pada korban, sehingga dibutuhkan penanganan dan pemulihan dalam makna luas bagi korban maupun keluarganya, dan diperlukan juga penanganan secara komprehensif melalui payung hukum khusus.

Demikian pernyataan Dra. Dewanti Rumpoko pada stadium general diskusi publik “Perempuan dan Kekerasan”, dalam rangka peringatan 25 November sebagai Hari Internasional “Untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan”. Yang digelar Kohati ISIP UMM, di gedung Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (26/11/2016).

Dewanti menambahkan, bahwa realitas kejahatan seksual kuantitasnya naik dan tidak dapat ditolerir. Hal itu merujuk temuan Komnas Perempuan, bahwa terdapat 35 perempuan setiap hari mengalami kekerasan seksual.

“Kekerasan seksual jika tidak ditangani akan mengancam keberlanjutan kehidupan bangsa, karena menyisakan generasi yang hidup dalam trauma psikologis, kelahiran akibat kehamilan tidak diinginkan, kualitas kehidupan berkurang,” tambahnya.

Untuk itu, Dewanti menegaskan, hukum dan sistem penanganan yang ada saat ini tidak mencukupi, baik dalam hal pencegahan, penanganan, maupun penindakan terhadap para pelakunya, sehingga tidak dapat melindungi hak – hak korban.

“Hukum dan sistem yang ada juga belum mengikutsertakan pentingnya menciptakan transformasi masyarakat dan budaya untuk ikut serta melakukan pencegahan kekerasan seksual,” tegas Dewanti.

Selain itu, Dewanti berharap adanya peraturan perundang­undangan yang khusus dan telah melalui penelitian, pengalaman, pelaporan yang banyak dilakukan, baik lembaga pendamping dari masyarakat maupun dari Negara, dan kesulitan aparat hukumnya.

“Sekali lagi, Negara harus hadir melalui payung hukum yang komprehensif untuk melindungi perempuan dari kekerasan yang makin massif di masyarakat, dengan melihat situasi yang sangat tidak dapat ditolerir,” harapnya.

Sementara itu diskusi yang dilaksanakan jam 08.00 – 15.00 WIB ini, berlangsung sangat antusias dengan kehadiran ratusan aktivis perempuan, diantaranya KOHATI se­ Cabang Malang, BKKBN, MHTI, KPI, WCC, GOW, LP3A, SP, Sekolah Perempuan Desa Batu, PMII, IMM, KAMMI, Duta Hijab dan beberapa akademisi perempuan lain. (bp)

 

Artikel Terkini

KRONIK

Ketua Repdem Surabaya Soroti Pentingnya Pancasila dalam Kehidupan Bangsa yang Majemuk

SURABAYA – Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Surabaya, Garry Prakoso, menyoroti pentingnya ...
LEGISLATIF

Perkuat Infrastruktur dan Destinasi Wisata 2026, DPRD Trenggalek Setujui Pinjaman PEN Rp 70 M

TRENGGALEK – DPRD Kabupaten Trenggalek resmi menyetujui pengajuan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar ...
KRONIK

Banyuwangi Borong Tiga Penghargaan pada Ajang Inotek Award

SURABAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berhasil memborong tiga penghargaan sekaligus pada ajang ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Supriadi Harap Kebijakan Pejabat Baru Berdampak Nyata bagi Kesejahteraan Masyarakat Blitar

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat yang resmi dilantik ...
KRONIK

Bupati Fauzi Salurkan Tunjangan Kehormatan untuk 1.225 Guru Ngaji

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyalurkan tunjangan kehormatan guru ngaji di Pendopo Keraton ...
LEGISLATIF

Gantikan Alm Gus Sunoto, Banteng Muda Yuzar Rasyid Dilantik sebagai Anggota DPRD Kota Kediri

KEDIRI – Kader PDI Perjuangan Kota Kediri, Yuzar Rasyid S.H.,M.H. dilantik sebagai anggota DPRD Kota Kediri melalui ...