TRENGGALEK – Bupati Moch Nur Arifin mengatakan, Pemkab Trenggalek melalui Perumda Air Minum Tirta Wening Trenggalek akan melaksanakan pemasangan 1.050 Sambungan Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (SRMBR) per tahun, dengan total sampai 2024 sejumlah 3.150 SRMBR.
Dengan pemasangan itu, menurut Arifin, bisa menambah pelayanan air bersih kepada masyarakat berpenghasilan rendah sejumlah kurang lebih 18.900 jiwa.
“Dengan capaian tersebut dapat diproyeksikan penambahan pendapatan sampai tahun 2024 kurang lebih Rp 2 miliar. Sehingga bisa mencapai tarif full cost recovery dalam upaya menuju PAD (pendapatan asli daerah),” terang Arifin di Trenggalek, Kamis (14/10/2021).
Kemudian lokasi sasaran SRMBR, tambah Arifin, adalah seluruh wilayah di Kabupaten Trenggalek. “Utamanya yang telah menyediakan unit Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 13 kecamatan, 86 desa dan kelurahan,” beber bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini.
Terkait adanya kendala tidak mengalirnya air saat dibutuhkan, Arifin menyampaikan, Perumda Tirta Wening Trenggalek telah menyiapkan 3 skema. “Yang pertama menjaga kualitas, yang kedua menjaga kuantitas dan yang ketiga menjaga kontinuitas,” urainya.
Dalam hal menjaga kualitas, papar Arifin, Perumda Tirta Wening setiap bulan melakukan uji laboratorium. Kemudian dalam hal kuantitas akan memaksimalkan sumber air Bayong dan penambahan sumur dalam.
Sedang dalam hal kontinuitas Perumda Tirta Wening telah memasang boster penambahan tekanan di wilayah yang rawan terhadap tekanan air pada waktu jam puncak pemakaian air secara bersamaan.
Soal laporan keuangan dan rasio keuangan dari Perumda Tirta Wening adalah 107.664.799.577,99 untuk total modal. Kemudian pendapatan adalah 9.804.856.189,25 rupiah. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS