JAKARTA — Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, penentuan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) akan dilakukan sangat selektif. Indikator utama untuk memutuskan bakal cawapres itu adalah komitmen dan kesamaan visi.
Menurut Tjahjo, kriteria pertama pendamping bakal calon presiden Jokowi adalah sosok yang berkomitmen menjadi wakil presiden selama lima tahun. Bakal cawapres tersebut juga harus mampu memosisikan diri sebagai wakil presiden saat kelak terpilih dan tidak melampaui kewenangan presiden.
“Harus bisa memosisikan diri sebagai wapres, bukan wapres yang berakting jadi presiden,” kata Tjahjo kepada wartawan di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).
Kriteria selanjutnya, kata Tjahjo, bakal cawapres tersebut harus mampu memperkuat sistem presidensial, memiliki program prorakyat dan bersungguh-sungguh mengimplementasikan Trisakti Bung Karno. “Kita enggak mendikotomikan tokoh sipil atau militer, yang penting syarat-syarat itu terpenuhi,” jelas Tjahjo.
Sampai saat ini, tambah Tjahjo, PDI Perjuangan belum mengerucutkan nama-nama bakal cawapres itu. PDI Perjuangan juga belum mengumumkan lima nama calon pendamping Jokowi.
“Sampai detik ini belum mengerucut, belum final. Karena kami masih konsentrasi melakukan pertemuan dengan seluruh ketua umum partai, silaturahmi antara DPP partai dengan Pak Jokowi,” tandasnya.
PDI Perjuangan beberapa hari ini masih akan memutuskan soal siapa parpol yang akan diajak berkoalisi. Sampai saat ini baru Partai NasDem yang telah bersepakat untuk menjalin koalisi. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS