Selasa
26 November 2024 | 7 : 31

Indah Kurnia Ajak Para Kades di Sidoarjo Maksimalkan Perannya dalam Pengendalian Inflasi Pangan

IMG-20230309-WA0008_copy_600x338

SIDOARJO – Anggota Komisi Xl DPR RI, Indah Kurniawati mengajak para kepala desa untuk melakukan tindakan nyata dalam mengatasi inflasi atau kenaikan harga pangan.

Ajakan disampaikan wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan itu dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Identifikasi Potensi Perekonomian Daerah Untuk Menghadapi Inflasi bersama puluhan kepala desa se-Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo, Rabu (8/3/2023).

Kepala desa yang menjadi ujung tombak dalam pemerintahan dan berhadapan langsung dengan masyarakat, bisa ikut berperan dalam menekan angka inflasi terutama dalam hal pangan.

Menurut Indah Kurnia, Jawa Timur merupakan penyumbang perekonomian nasional ke dua terbesar setelah DKI Jakarta. Sehingga, jika ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur, Indah menilai Jawa timur siap menjadi kontributor penyumbang nomor satu perekonomian nasional.
 
“Kelebihan Jawa Timur sektornya bermacam-macam. Beragam pariwisata, pertanian dan perdagangan, artinya banyak sumber pertumbuhan ekonomi yang ada di Jawa Timur,” katanya.

“Tipikal masyarakat Jawa Timur termasuk pemangku kepentingan, stakeholder-nya itu semuanya terbuka dan mampu berkolaborasi dengan efektif,” imbuh wakil rakyat dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini.

Indah juga mengapresiasi para kepala desa yang hadir dengan sebutan kepala desa yang KEREN. Yakni kependekan dari
Kompeten, Ejael – prigel yang artinya tidak malas atau gesit, Tanggap, Rasional, Empati dan Nasionalis.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto.

Dalam paparannya, ia menjelaskan mengenai beberapa kebutuhan pokok yang seringkali mengalami inflasi terutama dalam momen Ramadhan mendatang. Semisal  gula dan telur. Hal itu disebabkan karena permintaan melonjak drastis.

Pengendalian Inflasi di Desa

Narsumber lain yang bergabung secara zoom adalah Paring Waluyo Utomo, dari Direktorat Perekonomian DPP PDI Perjuangan.

Paring menjelaskan, ada 8 agenda pengendalian inflasi di desa. Satu, penyediaan data dan informasi hasil produksi dan harga komoditas di desa terutama pangan. Dua, produksi komoditas dari dalam desa, terutama pangan dan energi.

Tiga adalah kegiatan ekonomi terpadu mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi, konsumsi, serta daur ulang limbah untuk kebutuhan energi. Empat,  pengelolaan ketersediaan komoditas di desa terutama pangan dan energi. Lima, bantuan kepada kelompok pengelola usaha tani dan nelayan.

Enam, bantuan kepada unit usaha angkutan bahan pangan pada BumDesa. Tujuh, penyiapan dan pengembangan pusat logostik di desa. Delapan, perdagangan online secara terbatas di dalam desa atau kerjasama antar desa. (hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...