![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2019/05/pdip-jatim-patung-suro-boyo-baru.jpg?ssl=1)
SURABAYA – Mimpi lama Wali Kota Tri Rismaharani terwujud, yakni Surabaya bisa terlihat tidak hanya dari darat, tapi juga dari laut.
“Mimpi saya, Surabaya tidak hanya bisa dilihat di darat, tapi juga di laut,” kata Tri Rismaharini, saat meresmikan patung raksasa “Suro” (hiu) dan “Boyo” (buaya) setinggi 25,6 meter di kawasan pesisir utara Surabaya di Kecamatan Bulak, Rabu (29/5/2019).
Risma mengaku bahwa Patung Suro dan Boyo ini merupakan mimpinya sejak dahulu. Menurutnya patung yang bakal menambah ikon Kota Pahlawan ini tidak hanya bisa dilihat dari darat, tapi bisa dari laut.
Patung setinggi 25,6 m dan lebar 15 m tersebut adalah monumen tertinggi yang berada di tepi laut. Patung ini berbentuk rumput laut yang sangat menyerupai aslinya, dan warnanya beda dengan patung Surabaya yang pernah ada sebelumnya.
Bersamaan dengan diresmikannya patung tersebut, juga diresmikan taman seluas 11.900 meter persegi. Diharapkan taman dengan suasana pantai ini bisa menjadi destinasi warga Surabaya maupun luar kota.
Menurut Risma, patung tersebut bisa dilihat dari tengah laut, bahkan dari Pulau Madura. Diharapkan patung ini bisa meningkatkan pariwisata di daerah pesisir utara Surabaya.
Untuk menaikkan perekonomian warga Surabaya, sebut Risma, tidaklah mudah. Untuk itu, pihaknya terus berinovasi menciptakan sesuatu yang baru di setiap tahunnya, agar wisatawan tertarik datang tidak hanya sekali.
![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2019/05/pdip-jatim-patung-suro-boyo-baru1.jpg?ssl=1)
“Jadi tiap tahun harus ada yang baru di kota kita ini karena jika tidak ada yang baru orang tidak mau lagi datang. Oleh karena itu saya mencoba tiap tahun ada sesuatu yang baru. Supaya Surabaya menjadi destinasi tujuan wisata,” jelasnya.
Proses pengerjaan patung dengan tinggi total 25,6 meter ini, dibangun mulai 26 Februari 2019 dan selesai pada 10 Mei 2019. Dengan tinggi dudukan patung 5 meter dan diameter 15 meter berdiri di area Taman Suroboyo yang memiliki luas 11.900 meter persegi.
Peresmian Patung Suroboyo menjelang peringatan HUT ke-726 Surabaya pada 31 Mei ini menambah ikon berupa patung dan monumen yang sudah banyak berdiri di Surabaya.
Mulai dari monumen Tugu Pahlawan, Bambu Runcing, Karapan Sapi, Jalesveva Jayamahe, Monumen Polri, patung Panglima Sudirman, Gubernur Suryo, Pangeran Diponegoro, Monumen Surabaya, dan lain-lain.
“Mari kita tetap bekerja keras, terutama warga disini supaya tetap ramah dan menjaga kebersihan,” ajak wali kota dua periode tersebut. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS