JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo harus mengambil pilihan berat di awal kepemimpinannya. “Ini memang menjadi pilihan yang harus dihadapi Jokowi, mengambil kebijakan tidak populis untuk kepentingan jangka panjang Indonesia,” kata Hasto, Jumat (10/7/2015).
Pernyataan itu disampaikan Hasto menyikapi hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menurun. Rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sebanyak 56 persen responden menyatakan tidak puas dengan pemerintahan Jokowi. Sedangkan 41 persen menyatakan puas, dan sisanya menyatakan tidak tahu.
Hasto mengatakan, langkah Jokowi ini diakibatkan karena warisan pemerintahan periode lalu meninggalkan banyak masalah. Misalnya, ruang fiskal yang sangat sempit, industrialisasi terjadi selama 10 tahun, serta ketergantungan Indonesia akan impor. Jadi, di awal pemerintahan Jokowi-JK ini menjadi siklus pembenahan di segala sektor.
PDI Perjuangan, kata Hasto, masih percaya dengan arah kebijakan yang diambil Jokowi. Sebagai partai politik pendukung, PDI Perjuangan akan mengambil langkah untuk membesarkan diri mendukung pemerintah Jokowi-JK. “Kita anggap kinerja Jokowi ini masih ‘on the track’ bagi PDI Perjuangan,” tegasnya.
Menurutnya, pasca Lebaran nanti, kondisi pemerintahan Jokowi akan lebih baik. Sebab, proyek-proyek infrastruktur akan berjalan lebih baik, pembangunan rumah kumuh dilakukan, pekerjaan padat karya berjalan. Artinya, ekonomi akan berjalan di Indonesia. (goek)
