KARAWANG – Politisi senior PDI Perjuangan, AP Batubara yang meninggal dunia di usia 80 tahun pada Sabtu (30/9/2017), dikebumikan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Senin (2/10/2017) sore.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melepas pemberangkatan jenazah AP Batubara. Hasto sekaligus menyampaikan rasa belasungkawa PDIP secara langsung kepada putra almarhum, Juliari P Batubara yang kini menjadi anggota DPR RI.
Menurut Hasto, kepergian AP merupakan kehilangan besar bagi PDIP. “Pak AP Batubara setia mendampingi Ibu Megawati dan partai dalam masa-masa yang sulit hingga akhir hayat beliau,” kata Hasto.
Dia mengenang AP, sapaan AP Batubara, sebagai contoh bagi kader-kader muda PDIP tentang loyaliyas, kesetiaan dan dedikasi.
AP, sambung Hasto, merupakan murid ideologis Bung Karno yang sudah teruji dedikasi dan loyalitasnya.
Karena itu, AP pun memilih loyal kepada Megawati. Bahkan, AP tak mau mengkhianati Megawati di saat pemerintahan orde baru masih sangat kuat.
“Saya menaruh hormat pada Ibu Megawati juga karena dia keturunan Bung Karno yang memegang teguh perjuangan dan ideologi bapaknya. Saya merasa harus mendampingi dia sampai dia berhasil mengantarkan regenerasi kepemimpinan di PDI Perjuangan,” ucap Hasto, mengutip pernyataan AP Batubara semasa hidupnya.
AP yang sangat peduli pada lingkungan hidup juga juga dikenal lantang menentang ketidakadilan. “Beliau sosok pekerja keras, dan bersuara lantang terhadap berbagai ketidakadilan,” ungkap Hasto.
Selama ini, AP Batubara memang dikenal sebagai loyalis Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Tokoh yang berulang tahun setiap 28 Agustus itu juga pernah dipercaya duduk di Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS