TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin membuka Grand Final ASN (Aparatur Sipil Negara) Talent Academy 2024 di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Jumat (20/12/2024).
Kegiatan tersebut digelar sebagai ajang penggalian ide, gagasan, terobosan dan inovasi dari ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek terkait fungsi pekerjaannya sehari-hari.
Dengan munculnya inovasi di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan pelayanan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Trenggalek bisa lebih optimal.
Gus Ipin, sapaan karib Mochamad Nur Arifin mengapresiasi para peserta yang usianya masih di bawah 45 tahun namun sudah mempunyai inovasi-inovasi yang siap diaplikasikan dalam layanan publik.
“Saya sebagai kepala daerah, mungkin pengabdiannya terhadap Trenggalek dibatasi waktu 5 tahun saja, sedang para ASN di bawah 45 tahun ini akan ada waktu lebih sekitar 15 tahun lagi mengabdi kepada masyarakat sampai usia pensiun,” kata Gus Ipin.
Dalam kesempatan itu, bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut minta seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek agar bekerja optimal dan sesuai visi ketika ditugaskan di OPD manapun.
Dengan adanya visi yang sudah dicanangkan, maka ASN akan mengetahui tantangan dalam menjalankannya.
“Dari visi itu diharapkan ambil aksi. Karena dengan mulai bekerja dan tahu tantangan serta hambatan yang dihadapi maka akan berpikir dan muncul inovasi untuk bisa keluar dari tantangan dan hambatan itu,” lanjutnya.
Selain menginisiasi inovasi baru, Gus Ipin juga mengingatkan agar ASN bisa menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai visi yang dicita-citakan.
Hal tersebut penting karena menurutnya, sumber daya manusia dan anggaran dari pemerintah sangat terbatas.
“Ada item item tertentu yang bisa dikerjakan bersama-sama mitra kolaborasi. Kalau mitra kolaborasinya ketemu maka pekerjaan semakin mudah,” tegas lulusan Magister Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.
“Jadi pahami visi, kalau sudah kemudian dengan kesadaran diri mengambil aksi maka akan tahu hambatan ataupun masalah. Dari situ lahirlah inovasi. Inovasi itu tidak datang dari kemewahan,” pungkasnya.
ASN Talent Academy tahun ini sendiri di ikuti oleh 147 peserta. Dari jumlah itu terdiri dari 28 orang dari jabatan pengawas, 22 orang dari fungsional penyetaraan, 43 orang fungsional jenjang ahli dan 54 orang jabatan pelaksana.
Secara bergantian selama 2 hari kedepan para peserta akan menyampaikan ide gagasan mereka untuk dikompetisikan. (aris/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS