LAMONGAN – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI membuka secara resmi Bimbingan Teknik (Bimtek) bagi para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Lamongan dan Gresik.
Bimtek bagi IKM di Lamongan dan Gresik, Gus Falah yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan mengaku, bahagia dan gembira karena pertama kali dilakukannya setelah Departemen Perindustrian RI menjadi mitra Komisi VII.
Untuk diketahui bersama, bimtek dalam rangka penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru (WUB) IKM tersebut dihadiri Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Dina Ariyani. Serta diikuti oleh 40 pelaku IKM olahan makanan ringan dan olahan minuman Kabupaten Lamongan di Grand Hotel Mahkota, Jumat (18/3/2022).
Sedangkan hadir secara virtual Edi Suhendra, Kepala Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mewakili Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan DJIKMA, Kabid Industri Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Lamongan Ahmad Fathoni dan diikuti 40 pelaku IKM pengolahan ikan dan perbengkelan las Kabupaten Gresik.
“Sesungguhnya ini perdana saya lakukan setelah jadi mitra Departemen Perindustrian RI. Melalui Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), kementerian sudah memberikan pelatihan, informasi dan pengetahuan,” ucap Gus Falah secara virtual di Hotel Khas Gresik, Jumat (18/3/2022).
Dikatakan Gus Falah, akan semakin senang apabila setelah pelatihan ini para peserta Bimtek diberikan peralatan-peralatan yang mendukung usaha yang dijalani.
“Buat apa sich latihan terus diselenggarakan, tapi jika tidak ada alat yang mendukung bagi peserta pelatihan. Tentunya saya mempunyai keinginan, bagaimana warga yang dilatih saat ini itu juga bisa mengembangkan kewirausahaa,” ujarnya.
Gus Falah berharap, setelah mengikuti pelatihan (bimtek) para pelaku IKM di Lamongan dan Gresik mampu memiliki berbagai macam terobosan atau inovasi agar nantinya bisa berdikari dan berkreasi dalam segala kondisi.
“Terobosannya itu macam-macam. Misalkan, sebelum semua sampai di pasar sing penting bisa bikin roti dan bisa nge-las,” katanya.
Ketika pelatihan ini berjalan terus-menerus, kontinyu dan juga didukung dengan peralatan yang menunjang usaha yang dijalani para peserta, Gus Falah meyakini, pertumbuhan IKM di Lamongan dan Gresik akan meningkat.
“Selain itu juga akan membuat sejahtera khususnya keluarga inti yang selanjutnya kepada Desa, Kecamatan dan tentunya kepada kabupaten yang ada di Gresik dan Lamongan,” tutur Gus Falah dan berharap para pelaku IKM yang mengikuti bimtek bisa menjadi tulang punggung perekonomian yang terus aktif meski diterjang pandemi global.
Sementara itu, Kepala Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mewakili Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan DJIKMA, Edi Suhendra mengharapkan, para peserta bimtek IKM mampu menjadi pelaku usaha yang tangguh dan mampu memberikan dampak yang positif bagi perekonomian nasional.
“Kami berharap yang menjadi peserta kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional hingga keadaan nanti semakin pulih, khususunya Kabupaten Lamongan dan Gresik,” kata Edi.
Berdasarkan data BPS bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan 4 tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,02%. Adapun sektor industri pengolahan non migas yang didalamnya termasuk berbagai komoditi yang dimiliki oleh IKM tumbuh sebesar 4,58%.
“Tentunya ini menjadi optimisme kita bersama. Meski masa pandemi ini begitu sulit bagi mereka, kami terus menghimbau IKM tetap menjalankan bisnisnya,” ujar Edi.
Untuk itulah, kata Edi, Kementerian Perindustrian RI terus berupaya memaksimalkan melaksanakan bimbingan teknis (bimtek), baik yang bersifat online maupun offline.
“Hal ini dengan tujuan agar pelaku usaha khususnya IKM di Lamongan dan Gresik dapat mendapatkan informasi wawasan pengetahuan. Bagaimana kiat dan strategi dalam menjalankan bisnis dimasa pandemi,” ungkapnya.
Edi menyebutkan, potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan dan Gresik sangat luar biasa. Selain bimtek bagi IKM, dirinya mengemukakan, bahwa Kementerian Perindustrian RI juga memiliki sejumlah program yang sangat mendukung bagi pelaku industri kecil dan menengah.
Diantaranya, jelas Edi, pendampingan fasilitasi pameran dalam dan luar negeri, layanan klinik kemasan, fasilitasi HKI (hak kekayaan inteletual), fasilitasi peralatan restrukturisasi, program e-smart IKM, sertifikasi profesi SKKNI, fasilitasi sertifikasi produk SNI, inkubator bisnis dan berbagai program-program lainnya.
“Jadi bimtek IKM ini merupakan langkah yang baik. Ke depannya kami berharap para pelaku IKM untuk terus berkoordinasi dengan instansi pembina yang terdekat. Terutama yang ada di daerah masing-masing wilayahnya yakni Lamongan maupun Gresik,” katanya.
Edi juga menyampaikan apresiasi kepada Gus Falah sapaan Nasyirul Falah Amru yang memiliki kelompok masyarakat IKM di Jawa Timur, khususnya di Lamongan dan Gresik. “Mereka akan dititipkan kepada dinas yang menangani IKM di daerah setempat agar dilakukan pembinaan dan pengembangan sehingga kedepannya dapat lebih maju,” pungkas Edi. (mnh/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS