Kamis
10 Oktober 2024 | 5 : 33

Gerakan Indonesia Mengaji, Manifestasi Revolusi Mental

Gerakan Indpnesia Mengaji Ansor

image

SURABAYA – Sekitar seribu anggota Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur berkumpul dan mendeklarasikan Gerakan Indonesia Mengaji: Revolusi Mental berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah di GOR Pantjasila, Rabu (18/6/2014). Deklarasi yang dihadiri Cawapres H. M. Jusuf Kalla berlangsung meriah penuh kobar perjuangan.

Dimulai pukul 19.00, lantunan Shalawat Badar dan gegap gempita mars Ansor tiada henti memenuhi setiap sudut GOR Pantjasila.

Haji Rudi, Ketua PW GP Ansor Jatim selaku tuan rumah acara deklarasi, dalam sambutannya menegaskan bahwa Gerakan Indonesia Mengaji merupakan manifestasi konkret dari revolusi Mental yang didengungkan Calon Presiden Joko Widodo.

“Pak Jusuf Kalla, Bapak saya. saya ceritakan tentang pesan-pesan Bapak, untuk memahami dan menguatkan nilai itu (baca: kesejahteraan). Semua anggota Ansor harus paham tentang kemandirian. Untuk itu, kami harus ngaji, ngader dan kerja,“ tandas Rudi.

Menurut Rudi, ke depan, Ansor akan memiliki lembaga bersama yang bergerak dalam usaha. Dengan lembaga ini diharapkan anggota Ansor mampu mempelopori kemajuan dan kesejahteraan dengan jalan kemandirian.

“Ansor, mulai dari PC hingga ranting harus punya lembaga keuangan mikro syariah,” harapnya.

Nusron Wahid, selaku ketua umum PP GP Ansor menegaskan, bahwa revolusi mental yang didengungkan Jokowi sejalan dengan garis politik NU. Nusron juga menegaskan bahwa bangunan politik itu sangat bergantung pada ideologi yang dibawa politisinya.

“Hanya ada satu pasangan, satu wakil presiden yang merupakan kader NU tulen. Kalau yang lain diragukan sanad dan mu’tabarnya,” ungkap Nusron disambut tepuk tangan ribuan anggota Ansor dan Banser.

Nusron juga mengingatkan, bahwa perjuangan memenangkan Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi, merupakan perjuangan untuk melahirkan sistem pemerintahan yang memiliki komitmen lebih mengedepankan kesejahteraan dan keadilan rakyat.

Gerakan Indonesia Mengaji: revolusi mental berbasil Ahlussunnah wal Jama’ah ini dilatarbelakangi merosotnya nilai-nilai moral dan tergerusnya nilai-nilai budaya bangsa. Kesadaran ini selaras dengan nilai-nilai trisaksti Bung Karno, yaitu kepribadian dalam berbuda.

Selain Jusuf Kalla dan Nusron Wahin, turut hadir dalam deklarasi Gerakan Indonesia Mengaji ini antara lain Sugeng Pratowo selaku wakil ketua umum Partai Nasdem, Aksa Mahmud, K.H. Muhyidin Abdusshomad, wakil ketua syuriah PW NU Jatim, dan Soepomo, politis senior PDI Perjuangan Jawa Timur. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Cagub Tri Rismaharini Jalin Silaturahmi ke LDII Mojokerto

MOJOKERTO – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan silaturahmi ke ...
SEMENTARA ITU...

Atasi Kebutuhan Kesehatan Warga Terpencil, Inda-Aldi Siapkan Layanan Dokter Keliling

MADIUN – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 1, Inda Raya dan Aldi Dwi Prastianto, yang ...
SEMENTARA ITU...

Sambut Revitalisasi Pasar Kembang, Pedagang Sampaikan Dukungan Pada ErJi

SURABAYA – Puluhan pedagang dan pengrajin kue basah dari Pasar Kembang menyatakan dukungannya terhadap pasangan ...
KRONIK

PAC Sumbergempol Gelar Konsolidasi, Target Rekrutmen Saksi Capai 80 Persen

TULUNGAGUNG – Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, menggelar ...
KRONIK

Takziah ke Rumah Korban Penganiayaan Suami, Mbak Nia Siap Kawal Hingga Tuntas

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, takziah ke rumah Nihayatus Saadah, korban ...
PEMILU

Mas Teguh Dukung Pengembangan Sendang Tirtaarum jadi Wisata Berbasis Lingkungan

BOJONEGORO – Calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro, Teguh Haryono dan Farida Hidayati akan terus mendukung ...