Selasa
08 April 2025 | 8 : 59

Gelar Kampanye Akbar, Paslon Sugiri-Lisdyarita Tampilkan Gelaran Seni hingga Pengajian

PDIP-Jatim-Sugiri-Sancoko-25112024

PONOROGO – Di hari terakhir masa kampanye, Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo nomor urut 02, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita, menggelar kampanye akbar di Alun-alun Ponorogo, Sabtu (23/11/2024).

Kampanye yang dimulai sejak pagi sampai malam hari itu diisi dengan serangkaian kegiatan seperti senam sehat bersama Muslimat, pagelaran musik, pagelaran reog dan pengajian akbar.

Sugiri mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya mengakomodir berbagai seni. Seperti di pagi hari dengan adanya senam sehat yang disebutnya sebagai “among rogo”.

“Raga butuh sehat. Di dalam raga yang sehat akan terdapat jiwa yang kuat. Maka raganya harus sehat dulu, tengah-tengah harus roso. Tidak sekadar sehat, tapi jiwa harus hidup, maka butuh kesenian budaya agar teduh,” ujar Kang Giri, sapaan akrabnya.

Sementara untuk pagelaran musik dan reog yang menampilkan 70 dadak merak, 25 jathil dan 25 bujang ganong, Kang Giri menyebutnya sebagai “among roso”.

Kang Giri juga menjelaskan bahwa alasan menampilkan Reog Ponorogo karena tidak sekadar kesenian, namun sudah menjadi jati diri dan martabat Ponorogo.

“Among roso pola pikir teduh, omongan teduh, tidak sombong tidak kemlinthi, harus teduh maka butuh budaya,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Terakhir, pengajian akbar dan istighosah bersama Gus Kautsar, yang disebut Kang Giri sebagai “among cipto.”

Menurutnya, “among cipto” berarti Tuhan menciptakan, Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia berikhtiar dan berdoa, lalu hasilnya dipasrahkan kepada Tuhan.

“Kenapa among cipto? Setelah semua daya upaya manusia diikthiarkan, pagi kampanye, apapun kita lakukan demi masyarakat Ponorogo,” terangnya.

“Kita pasrahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apapun keputusan Tuhan, itu pasti yang terbaik untuk semua,” tambahnya.

Kang Giri juga menyebut, dalam kampanyenya melibatkan unsur seni (reog) dan pengajian karena ingin menyatukan Ponorogo sebagai kota budaya dan santri.

“Bahkan menutup dengan ngaji dan reog adalah bentuk bagaimana kita menyatukan kota budaya dan kota santri agar klop,” tandasnya. (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Jaga Kualitas Hasil Panen, Bupati Sugiri Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengikuti panen raya padi secara serentak yang dipimpin oleh ...
SEMENTARA ITU...

Berbagi Kebahagiaan, Bupati Mas Ipin Bagikan 300 Porsi Ketupat Lewat Aplikasi Ojol Lokal

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) berbagi kebahagiaan dalam momen Lebaran ketupat atau ...
EKSEKUTIF

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bupati Rijanto Ikut Pelaksanaan Panen Raya Padi di Tembalang

BLITAR – Bupati Blitar Rijanto bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forkopimcam Wlingi, ...
EKSEKUTIF

Bunda Indah – Mas Yudha Hadiri Panen Raya di Kalipepe, Sampaikan APBD Lumajang untuk Modernisasi Pertanian

LUMAJANG – Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma (Bunda Indah dan Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

DPRD Kota Mojokerto Dorong Pasar Murah Tetap Digelar Rutin Pasca Lebaran

MOJOKERTO – Ketua DPRD Ery Purwanti menyatakan, pihaknya akan intens berkoordinasi dengan Diskopukmperindag Kota ...
EKSEKUTIF

Bupati Sugiri Peringatkan ASN, Jangan Telat Masuk di Hari Pertama Kerja Setelah Lebaran

PONOROGO – Libur Lebaran bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) segera berakhir. Mereka bakal kembali ke rutinitas ...