BANDUNG – Bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan politik pesatuan, meskipun berbeda dalam pilihan. Dia menekankan, semangat kekeluargaan dan persaudaraan harus tetap terjaga.
Hal itu dia sampaikan saat menjawab pertanyaan mahasiswi Universitas Parahyangan (Unpar) bernama Gaby, terkait cara menghadapi Pemilu yang damai tanpa bertensi tinggi.
“Terima kasih, kamu mengingatkan pada kita semua bahwa kita ber-Indonesia, kita berpancasila, kamu mengingatkan bahwa republik ini lahir dari jerih payah pahlawan. Sukunya banyak, rasnya banyak dari berbagai daerah dan itu kenapa kita ber-Indonesia,” kata Ganjar saat mengisi kuliah umum di Unpar, Bandung, Rabu (11/10/2023).
Menurut Ganjar, dalam sumpah pemuda sudah sangat jelas mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Bahkan, telah dibuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Karena itu, dirinya tidak setuju bila ada pihak yang menyatakan kelompoknya lebih baik ketimbang kelompok lainnya. Dia mengajak agar semua pihak tidak menolelir dan melawannya.
“Tiba-tiba kemudian ada yang menyatakan, agama saya lebih baik, suku saya lebih baik, sukunya tidak. Inilah yang hari ini mesti kita lawan. Tidak bisa kita biarkan,” ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu lebih mengutamakan gagasan, ketimbang berbicara terkait suku atau golongan tertentu.
“Apa yang mesti kita lalukan dan mari kita berbicara gagasan, marilah kita tidak berbicara pada suku golongan kelompok masing-masing mari kita menyepakati Bhineka Tunggal Ika itu,” ungkap Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengajak para generasi muda untuk selalu mengedepankan persatuan, bukan malah menciptakan sebuah perpecahan terhadap bangsa Indonesia.
“Dan saya hari ini bicara sama kawan-kawan agar kawan-kawan muda bicara itu karena pasti kepentingan kita akan terusik ketika hanya satu kelompok kita saja,” pungkas kader PDI Perjuangan tersebut. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS