BATU – Pemerintah Kota Batu dan Wahid Foundation, bekerja sama dengan UN Women dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), mendeklarasikan program Desa Damai Gunungsari, Senin (31/5/2021).
Deklarasi dengan tema “Merangkul Perbedaan, Mewujudkan Perdamaian” ini digelar di Pendopo Kecamatan Bumiaji, sebagai upaya untuk terus menjaga harmonisasi keberagaman yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengapresiasi Wahid Foundation, karena melalui program ini dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan Kota Batu yang harmonis, kondusif, dan bebas dari paham-paham intoleran setiap desa dan kelurahan.
Pihaknya akan mengkomunikasikan hal ini dengan pemberdayaan pemerintahan agar program Wahid Foundation bisa dikolaborasikan dengan pemerintah daerah.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menjabarkan, di Kota Batu 95 persen masyarakatnya beragama Islam. Namun, sebutnya, nilai-nilai keberagaman dan saling menghargai antar umat beragama dapat dijunjung tinggi di Kota Batu.
“Kami tetap bisa hidup dengan damai, bahkan acara keagamaan kami saling membantu satu dengan yang lain. Dalam hal sosial kemasyarakatan, tidak ada batasan,” terangnya.
Kedepan, Dewanti berharap agar program desa damai bisa dilaksanakan di semua desa yang ada di Kota Batu. “Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan, dan semakin sejahtera,” harap Dewanti.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi menjelaskan, pihaknya dalam merealisasikan program di Desa Gunungsari ini mendapatkan dukungan dari UN Women dalam isu perempuan.
“Saya ingat pesan Gus Dur di berbagai kegiatan. Tidak ada perdamaian yang tegak tanpa adanya keadilan,” papar Mujtaba Hamdi.
Menurutnya, persaudaraan yang selama ini dibangun di Indonesia memiliki tiga lapis persaudaraan berdasarkan ukhuwah Islamiyah. Yakni ukhuwah wathoniah, persaudaraan kebangsaan dan persaudaraan universal. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS