MOJOKERTO – Peresmian Galeri Soekarno Kecil di SDN Purwotengah, Kota Mojokerto, Selasa (10/6/2025), menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Anggota Komisi VII DPR RI Banyu Biru Djarot.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, mendapat sorotan positif atas inisiatif dan komitmennya menjaga jejak sejarah masa kecil Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Banyu Biru menyampaikan bahwa pembangunan galeri ini adalah bagian dari pelestarian nilai-nilai lokal yang pernah membentuk karakter Bung Karno.
Galeri yang dibangun di sekolah tempat Soekarno kecil pernah menimba ilmu itu diyakini menyimpan simbol sejarah yang mengandung nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada generasi bangsa.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu menilai, Galeri Soekarno Kecil menjadi tonggak awal dari narasi-narasi pembentukan karakter sang Bung Besar.
“Peresmian galeri ini adalah awal narasi pembentukan karakter seorang bapak bangsa, sang proklamator. Semoga literasi kesejarahan Bung Karno semakin terang dalam sejarah Indonesia. Legacy beliau,” kata Banyu.
Selain mengandung nilai-nilai historis yang autentik, dia juga menyoroti kualitas kurasi dan pendekatan teknologi yang digunakan dalam galeri tersebut.

“Beyond my imagination. Perpaduan antara histori otentik yang terdigitalisasi dan adopsi artificial intelligence menjadi faktor pembeda yang signifikan,” ujarnya.
Menurutnya, digitalisasi dan modernisasi yang disajikan pada galeri kecil Bung Karno ini, menjadi pembeda dari situs-situs bersejarah lainnya.
Sehingga, pengunjung tidak akan merasakan nuansa yang monoton dan terkesan kuno ketika mengunjungi galeri ini. (Baca juga: Galeri Soekarno Kecil Diresmilan, Ning Ita: Pusat Edukasi Generasi Muda)
“Semoga galeri ini menjadi daya tarik wisata sejarah bagi seluruh anak bangsa dan bahkan wisatawan internasional karena galeri-nya sangat modern dan keren,” tambah Banyu.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang turut meresmikan galeri ini, menekankan bahwa masa kecil Bung Karno di Mojokerto merupakan periode penting dalam pembentukan karakter pemimpin besar tersebut.
“Masa kecil Bung Karno di Mojokerto adalah informative years, masa pembentukan karakter, kepercayaan, dan pola pikir. Kota Mojokerto telah memberikan ekosistem yang luar biasa kepada pendiri bangsa kita,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan bahwa galeri ini merupakan bagian dari upaya memperkuat memori kolektif bangsa. “Sejarah memberikan jati diri. Tanpa narasi sejarah yang kuat, kita akan kehilangan koordinat dalam era globalisasi,” tegasnya. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS