SURABAYA – Juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eva Kusuma Sundari berpendapat, kaum perempuan lebih nyaman jika yang jadi presiden adalah Jokowi. Termasuk kelompok minoritas lainnya di Indonesia.
“Saya kira, mereka (kaum perempuan) dan kelompok minoritas lain, akan merasa nyaman dengan Pak Jokowi. Karena komitmen Jokowi-JK adalah mengorangkan orang. Siapa pun dia, atas nama konstitusi dan warga negara, kita akan melindunginya,” tegas Eva K Sundari.
Pernyataan politisi PDI Perjuangan ini disampaikan dalam sebuah diskusi digedung Katolik Center, Jalan Bengawan no. 3, Rabu (25/6/2014). Diskusi bertajuk “Menjadi Pemilih Cerdas Menuju Kesetaraan dan Kesejahteraan Perempuan Melalui Revolusi Mental” itu digelar Aliansi Perempuan Surabaya untuk Revolusi Mental (Sip ReMen).
Selain diskusi, gabungan beberapa elemen itu, seperti Perempuan Nambangan, Perempuan Stren Kali, Komunitas LGBT Surabaya, Fatayat NU, Muslimat NU, IPPNU dan lainnya, juga mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ketua panitia, Maria Mustika, mengungkapkan bahwa kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan telah menjadi catatan dan trauma bersama. Karena itu, Sip ReMen setelah melalui pertimbangan yang matang memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan kaum perempuan dan minoritas.
“Perempuan punya hak untuk memutuskan. Di tangan perempuan nasib bangsa ditentukan. Kami bosan terhadap kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan,” tandas Mustika.
Menurut Mustika, perempuan merupakan pemilih potensial. Di setiap tempat pemungutan suara (TPS), jumlah perempuan lebih banyak dibanding pemilih laki-laki.
Mustika juga berharap, dengan gerakan revolusi mental peran dan kesadaran perempuan untuk memilih tumbuh. Sehingga pada pemilu yang akan datang, kuota 30% perempuan di parlemen dapat terpenuhi.
“Bukan sekadar caleg pelengkap. Tapi duduk sebagai anggota dewan untuk menyuarakan nasib dnn hak perempuan,” tandas Mustika. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS