SURABAYA — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa Bung Karno terbukti tidak terlibat dalam gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut dia sampaikan sebagai refleksi dalam agenda “Arek Suroboyo Nyalakan Perjuangan” yang digelar oleh Youth Leaders Forum (YLF) di Balai Pemuda, Surabaya, Minggu (9/11/2025).
Menurut Eri, sejak September 2024, hasil kajian sejarah dan kebijakan nasional telah meluruskan pandangan bahwa Presiden Soekarno tidak memiliki keterlibatan dalam gerakan PKI. Pencabutan sejumlah ketentuan dalam Tap MPRS Nomor XXXVII/MPRS/1967 menjadi bukti bahwa negara menempatkan kembali Bung Karno pada posisi yang semestinya sebagai tokoh nasional dan bapak bangsa.
“Bung Karno yang lahir dari Surabaya menjadi bukti bahwa tidak ada darah PKI dalam tubuh Arek Suroboyo. Beliau adalah pejuang sejati, bukan bagian dari gerakan komunis,” beber Eri Cahyadi dalam pidatonya.
Pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini menilai bahwa pelurusan sejarah tersebut penting agar generasi muda memahami nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan menjadikannya inspirasi dalam membangun bangsa. Dia mengingatkan bahwa semangat perjuangan tidak boleh berhenti di masa lalu, melainkan harus diteruskan anak muda dengan cara yang relevan di zaman sekarang.
“Kalau dulu Arek Suroboyo berjuang dengan bambu runcing, hari ini kita berjuang dengan teknologi, akal, dan keberanian,” ujarnya.
Wali kota yang juga dikenal dekat dengan kalangan muda ini menekankan bahwa Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan ruang luas bagi pemuda untuk berkarya.
Pemerintah, kata Eri, tidak ingin sekadar berbicara, tetapi berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan yang nyata dan berpihak pada masa depan generasi muda.
“Gerakan Pemerintah Kota Surabaya bukan hanya retorika. Kita bergerak bersama untuk mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih maju dan berkeadilan. Pemuda Surabaya berhak menjadi nomor satu,” kata Eri.
Dia juga menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi di kalangan pemuda. Eri juga mendorong tumbuhnya gerakan ekonomi kerakyatan dan ekonomi gotong royong sebagai fondasi kekuatan Surabaya ke depan.
“Ada pergerakan ekonomi yang harus kita wujudkan bersama. Ketika pemuda bergerak, Surabaya akan lebih makmur dan kuat. Mari kita jaga kota ini bersama,” tambahnya.
Melalui forum “Arek Suroboyo Nyalakan Perjuangan”, Eri mengajak generasi muda untuk menyalakan kembali semangat kepahlawanan, gotong royong, dan nasionalisme di tengah tantangan zaman. Dia berharap pemuda Surabaya tidak hanya bangga dengan sejarah kotanya, tetapi juga menjadi pelaku sejarah baru melalui karya dan inovasi.
“Surabaya selalu melahirkan pejuang. Hari ini, perjuangan itu harus hidup lagi di tangan para pemuda,” pungkasnya. (yols/pr)