JAKARTA – Elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kembali ke puncak. Elektabilitas petahana mencapai sekitar 31,8 persen.
Atas capaian itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai warga Jakarta semakin cerdas dan matang dalam memahami fenomena politik yang berkembang di ibukota negara.
Hal itu menurut politikus PDI Perjuangan nyata terlihat dalam hasilsurvei LSI bahwa pasangan nomor urut 2 kembali berjaya di tahta tertinggi mengalahkan dua pasangan lainnya.
“Warga DKI semakin cerdas dan matang dalam memahami fenomena politik, termasuk dalam memahami perdebatan yang berkembang akhir-akhir ini,” ujar Hendrawan Supratikno kepada Tribunnews.com, Jumat (16/12/2016).
Akan tetapi hasil positif yang terukir dalam hasil survei LSI tersebut tidak akan membuat kubu Ahok-Djarot berpuas diri.
Apalagi menurutnya, warga DKI sangat rasional dan fokusnya pada bukti bukan janji, retorika dan ilusi.
“Warga DKI lebih fokus pada bukti, bukan janji. Pada hal-hal yang terukur, bukan pada retorika dan ilusi,” katanya.
Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitasBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih berada di posisi teratas.
Survei yang digelar pada 3-11 Desember terhadap 800 orang itu dan celah kesalahan 3,5 persen, menunjukan bahwa 31,8 persen responden akan memilih pasanagan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan.
Di posisi kedua ada pasangan Agus Harimurti Yudoyono – Sylviana Murni dengan perolehan 26,5 persen, dan posisi terakhir adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan perolehan 23,9 persen.
“Tapi ini harus diingat, bahwa margin of error (celah kesalahan)nya adalah tiga koma lima persen. Jadi bisa berbalik-balik,” ujar Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi. (tribunnews)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS