SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya membuka peluang koalisi dengan partai lain yang ingin bergabung untuk mendukung dan memenangkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung PDIP di Pilkada Surabaya 2020.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono mengatakan, pihaknya terbuka untuk berkoalisi, tapi hanya sebatas sebagai partai pendukung, bukan pengusung.
“Kalau PDI Perjuangan, syarat kursi untuk bisa mengusung sendiri sudah cukup. Jadi nantinya sebagai pengusung tunggal. Kalau mereka (partai lain) sebagai pendukung,” kata Baktiono, kemarin.
Dia menyebut, partai lain tidak bisa mengusung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya sendiri sehingga dibutuhkan koalisi.
Sedangkan PDI Perjuangan dengan raihan 15 kursi di DPRD Surabaya sudah bisa mencalonkan sendiri.
“Mekanismenya sudah jelas. Kita bersama-sama memenangkan cawali-cawawali Surabaya,” kata politisi yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya periode 2019-2024 ini.
Saat ditanya apakah PDIP siap menghadapi koalisi besar dalam Pilkada Surabaya 2020, Baktiono mengatakan PDI Perjuangan selalu siap menghadapi cawali-cawawali Surabaya dari partai koalisi di luar PDIP.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan Surabaya, Wimbo Ernanto mengatakan, pihaknya telah menyerahkan berkas dan formulir pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2020 ke DPD PDI Perjuangan Jatim
“Kami serahkan delapan berkas meliputi lima bakal cawali dan tiga bakal cawawali Surabaya,” tutur dia.
Kedelapan berkas pendaftaran untuk bakal cawali Surabaya meliputi Whisnu Sakti Buana, Sutjipto Joe Angga, Chrisman Hadi, Dyah Katarina dan Sri Setyo Pertiwi. Sedangkan untuk bakal cawawali Surabaya meliputi Armudji, Eddy Tarmidi Widjaya dan Anugrah Ariyadi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS