LAMONGAN – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan menyatakan siap meningkatkan partisipasi politik pemilih, khususnya pemilih milenial pada pemilu mendatang. Hal itu disampaikan Bendahara DPC PDI Perjuangan Lamongan, Fujika Senna Octavia, usai mengikuti acara Talk Show “Politik” di Unisda Lamongan, Senin (31/1/2022) malam.
Partisipasi pemilih Lamongan dari pemilu ke pemilu terus meningkat. Meski begitu, jumlah ketidakhadiran pemilih di bilik pencoblosan tidak boleh disepelekan lantaran angka masih dalam kisaran 20 persen.
Pada pemilu legislatif 2014, partisipasi pemilih sebanyak 66,46 persen, sementara tidak menggunakan hak pilih adalah 33,54 persen. Pemilu 2019, partisipasi meningkat menjadi 78,5%, sementara tidak berpartisipasi atau tidak menggunakan hak pilih 21,47%. Sedangkan pada pilkada Lamongan 2020, partisipasi pemilih 77,45% dan tidak menggunakan hak pilih 22,55%.
“Partisipasi politik akan menjadi tantangan yang harus dihadapi partai politik pada Pemilu 2024,” kata Fujika.
Untuk itu, Banteng Lamongan terus mendorong pendidikan-pendidikan politik kepada masyarakat seperti dilakukan selama ini. Termasuk, kepada para milenial Kota Soto yang sebagian diantaranya apatis dengan politik bisa menjadi aktif. Apalagi, para milenial generasi Y dan Z jumlahnya hampir sepertiga dari total pemilih di Lamongan.
“Pada momentum pemilu mendatang, pemilih millenial bisa menjadi problem ketika muncul sikap apatisme politik. Masalah serius ini harus segera diatasi,” katanya.
Fujika menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan menghadapi tantangan terberat di Pemilu mendatang selama soliditas dari struktural partai, pemilih tradisional dan badan sayap partai tetap terjaga.
“Jadi selama struktur partai hingga badan sayap partai bisa solid, saya rasa tidak ada tantangan terberat bagi PDI Perjuangan,” ujarnya.
Mengenai peluang PDI Perjuangan di Pemilu mendatang, Fujika menyatakan, juga siap menjalankan amanah Kongres V yang disampaikan Ketua Umum Hj Megawati Soekarnoputri.
“Kami percaya bahwa kekuatan PDI Perjuangan masih akan dipercaya di Pemilu 2024. Apalagi masyarakat hari ini sudah mulai tidak percaya pada kelompok-kelompok yang membawa isu politik identitas,” pungkas Fujika. (mnh/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS