SORONG – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menegaskan pentingnya pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan terintegrasi di Papua, khususnya di Kota Sorong, saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Sanggar Seni Nani Bili, Selasa (2/12/2025).
Kunjungan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap pelaku seni yang selama ini berperan besar dalam menggerakkan ekonomi lokal.
Legislator perempuan dari Dapil 7 Jawa Timur itu menyampaikan bahwa keterbatasan fiskal yang dialami pemerintah daerah dari Sabang sampai Merauke harus dihadapi dengan pendekatan kreatif, salah satunya melalui pengembangan kota kreatif.
Dia mencontohkan Sanggar Seni Nani Bili yang sudah berdiri puluhan tahun dan mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp7 juta per hari dari pertunjukan seni di jalanan.
“Bayangkan jika kreativitas ini dimultiplikasi. Jika masyarakat diberdayakan secara merata, mereka bisa mandiri melalui karya. Pemerintah jangan berdiri saja, harus ikut mendorong agar nilai pendapatan itu terus meningkat ,” ujar Novita.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menyoroti minimnya fasilitas yang dimiliki sanggar, mulai dari tidak adanya gedung latihan hingga tempat yang masih beralaskan tanah. Menurutnya, pemerintah daerah harus hadir memberikan dukungan serta langkah nyata.
“Pemda punya banyak ruang yang tidak terpakai. Manfaatkan itu untuk tempat latihan. Lalu, berikan panggung untuk tampil dan bantu promosi mereka. Jangan hanya menggandeng talent individu tanpa melibatkan sanggar yang membina mereka,” tegasnya.
Legislator muda asal Trenggalek itu juga mendorong pelatihan tambahan seperti konten kreator, agar pertunjukan seni Papua tidak hanya dinikmati wisatawan secara langsung, tetapi juga dapat menjangkau audiens digital yang lebih luas melalui platform seperti Facebook, Intagram, TikTok dan media sosial lainnya.
Lebih lanjut, dia menilai pentingnya kolaborasi lintas sektor antara ekonomi kreatif dan pariwisata yang selama ini masih berjalan sendiri-sendiri.
Novita menegaskan bahwa anggaran kedua sektor harus disinergikan untuk melihat potensi daerah secara menyeluruh.
“Papua punya kekuatan pariwisata seperti Raja Ampat. Kita bisa menghentikan ketergantungan pada sektor ekstraktif seperti tambang yang notabene merusak ekosistem alam dan bisa menyebabkan bencana seperti yang terjadi saat ini di Sumatera. Ketika pertunjukan seni tumbuh, alamnya sudah ada, maka ekonomi kreatif muncul dari busana, aksesori, hingga kerajinan. Semua itu bisa bernilai ekonomi,” jelasnya.
Novita Hardini memastikan bahwa DPR RI khususnya komisi VII akan terus mengadvokasi penguatan ekosistem ekonomi kreatif daerah, termasuk fasilitas, pelatihan, hingga akses panggung bagi pelaku seni.
“Jika semua sanggar diperlakukan setara dan didukung penuh oleh pemerintah daerah dan pusat, maka ekonomi daerah akan bergerak lebih cepat dan lebih berkeadilan,” tutup Novita. (goek)