BLITAR – Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa proses pemilihan dan penyusunan kepengurusan partai di tingkat daerah dilakukan secara selektif, terukur, dan berlandaskan pada prinsip meritokrasi kader.
Hal tersebut dia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan di sela kegiatan ramah tamah dan makan siang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama pengurus DPD Jatim, Ketua DPC dan Kepala Daerah PDI Perjuangan se-Jatim di Pendopo Agung Ronggo Hadinegoro, Pemkab Blitar, Jumat (31/10/2025).
Menurut Djarot, DPP PDI Perjuangan telah mengeluarkan Peraturan Partai Nomor 01, yang menjadi dasar pelaksanaan penjaringan calon pengurus mulai dari tingkat DPC hingga PAC. Aturan ini mencakup mekanisme seleksi berlapis, termasuk tahapan psikotes dan evaluasi kinerja.
“Penjaringan ini dimulai dari bawah, dari ranting hingga PAC. Semua aspirasi sudah disampaikan dan diterima oleh DPP. Setelah itu, dilakukan psikotes dan penilaian secara menyeluruh untuk menentukan kader yang benar-benar memenuhi kriteria,” ujar Djarot.
Baca juga: Kumpulkan Kada dan Wakada PDI Perjuangan se-Jatim, Begini Arahan Megawati
Dia menjelaskan, penjaringan tersebut menjadi bagian dari proses menuju Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan yang digelar secara bertahap di berbagai provinsi.
Dalam dua forum itu, partai tidak hanya memilih personalia kepengurusan baru di tingkat DPD dan DPC, tapi juga merumuskan arah program kerja dan sikap politik partai ke depan.
“Beberapa daerah sudah menyelesaikan tahapan Konferda dan Konfercab, seperti Bali, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan NTB. Minggu berikutnya Papua juga akan menyusul,” tambahnya.
Djarot menekankan, seluruh proses ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berpihak pada kaderisasi dan tanggung jawab politik, bukan pada kepentingan pribadi.
“Kami menganut sistem demokrasi terpimpin, bukan demokrasi liberal. Karena itu, keputusan akhir tetap berada di tangan DPP melalui rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum dan dua personalia pendamping,” jelasnya.
Lebih lanjut, Djarot menyinggung evaluasi internal yang dilakukan PDI Perjuangan pasca kekalahan dalam Pilkada Kota Blitar tahun lalu. Menurutnya, hasil itu menjadi bahan pembelajaran penting bagi partai untuk memperkuat basis dan regenerasi kader.
“Kami sudah melakukan evaluasi menyeluruh. Salah satu fokus kami adalah melakukan rekrutmen terhadap anak muda, khususnya perempuan, agar sayap partai semakin dinamis dan representatif. Regenerasi ini penting untuk menjaga soliditas dan semangat perjuangan di daerah,” terang Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar dua periode itu juga menekankan pentingnya kesetiaan kader terhadap ideologi partai dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno. Dia menilai, loyalitas dan kerja nyata menjadi ukuran utama dalam menentukan siapa yang layak duduk di kepengurusan.
“Kader yang baik tidak diukur dari seberapa sering dia tampil di panggung politik, tapi dari kesetiaan dan kontribusi nyatanya terhadap rakyat dan partai,” pungkasnya. (arif/pr)
 
                         
         
         
         
             
             
             
                     
                     
                    