SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Pasar Karah Baru, Senin (23/12/2024). Pasar ini nantinya jadi pilot project pasar tradisional berkonsep modern di Kota Surabaya
“Pasar modern yang sudah terbentuk ini insya Allah kita jadikan prototipe. Nanti di tahun 2025-2026 pasar yang ada di Kota Surabaya harus menjadi pasar yang modern. Jadi walaupun menjual ikan atau apapun, tapi pasarnya tetap bersih karena ada salurannya sehingga bagaimana kita bisa menjaga kebersihannya dan sehingga orang bisa nyaman berbelanja,” kata Eri Cahyadi.
Dia ingin mengubah citra pasar tradisional yang selama ini dikenal kotor, becek dan tidak nyaman menjadi pasar modern.
Sehingga ke depannya masyarakat bisa berbelanja dengan nyaman dan para pedagang pun juga merasakan manfaat serupa.
“Saya ingin semua pasar di Surabaya bisa seperti ini. Kami akan mulai menghitung kebutuhan perbaikan di 2025 hingga 2027, agar pasar-pasar lain juga menjadi modern,” ujarnya.
Sebagai pilot project pasar modern, Pasar Karah Baru terbagi menjadi empat zona. Yang pertama merupakan pasar kering, kemudian zona kedua adalah pasar basah, zona ketiga sebagai tempat khusus jajanan pasar dan keempat adalah zona makanan siap saji.
Pasar Karah Baru memiliki total 230 lapak pedagang terdiri dari 122 lapak di zona kering, 48 di zona basah, 24 untuk jajanan pasar, dan 30 untuk makanan siap saji.
“Jadi, ada kue-kue jajanan ya, tapi dia (pedagang) bukanya tidak berbenturan dengan jam buka Sentra Wisata Kuliner (SWK) Karah. Karena dia pagi bukanya,” jelas Eri.
Pasar Karah Baru dilengkapi dengan fasilitas seperti keran air di setiap stan zona pasar basah serta memiliki saluran yang memadai sebagai instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Setiap selesai operasional, petugas pasar membuka kran sehingga limbah langsung mengalir ke IPAL. Ini membuat pasar tidak kotor dan tidak bau,” urainya.
Meski telah diresmikan, Eri minta ada penambahan ventilasi agar pengunjung dapat lebih nyaman dalam berbelanja, serta perlu adanya kelengkapan keamanan seperti APAR (alat pemadam api ringan).
“Sehingga kalaupun panas, pengunjung tidak kepanasan,” pungkasnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS