NGAWI – Kader Posyandu se-Kabupaten Ngawi bertekad memenangkan pasangan Cagub-cawagub Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dalam Pilgub Jatim 2018. Dukungan itu menguat saat ratusan kader Posyandu menggelar Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis di Desa Manguharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Senin (4/6/2018).
Baksos itu dihadiri Puti Guntur, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono, yang akrab disapa Kanang. Tampak hadir Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Kades Mangunharjo Purnomo mengatakan, Puti Guntur Soekarno merupakan calon pemimpin Jawa Timur yang pertama singgah di Mangunharjo. Secara pribadi, dia mengajak masyarakat setempat, khususnya kader Posyandu untuk memilih pasangan calon nomor urut 2, pada Pilgub Jatim 2018.
“27 Juni nanti, jangan lupa coblos no 2. Jangan lupa juga untuk mengajak bojone, dulure, tanggane, untuk memilih no 2,” kata Purnomo.

Bupati Kanang menambahkan, kader posyandu yang berkumpul di Mangunharjo, terdiri dari posyandu untuk ibu hamil, dan balita. “Mereka inilah yang siap menjadi ujung tombaknya pemenangan Gus Ipul-Mbak Puti, termasuk untuk kanvaser,” ujar Kanang.
Saat memberi sambutan, Puti Guntur kembali mengampanyekan pendidikan gratis untuk SMA/SMK Negeri di Ngawi.
“Gus Ipul dan saya juga membebaskan biaya pendidikan bagi siswa-siswa tidak mampu, yang menuntut ilmu di sekolah-sekolah swasta dan madrasah,” kata Puti.
“Gus Ipul dan saya telah sepakat, nanti kalau terpilih, maka pendidikan di SMA/SMK Negeri akan dibiayai APBD. Pendidikan gratis juga akan dinikmati para siswa tidak mampu di sekolah swasta dan madrasah,” tambah Puti.

Cucu Bung Karno itu juga sepakat dengan pendapat Bupati Ngawi Budi ‘Kanang’ Sulistyono, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Bahwa pendidikan adalah jalan utama untuk memotong garis kemiskinan.
“Anak-anak di Jawa Timur, bisa punya harapan dan mimpi untuk menjadi orang sukses di masa depan,” kata Puti.
Terlebih lagi, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, banyak sekali fasilitas beasiswa yang diberikan oleh instansi-instansi pemerintah dan perusahaan swasta.
“Jika anak-anak lulus SMA/SMK, mereka bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, di universitas atau pendidikan vokasional. Jadi profesional, manajer, jadi pengusaha, petani sukses, peternak sukses, dan lain sebagainya,” terang Puti.
“Jangan sampai anak-anak Jawa Timur, hanya sampai di SMP. Harus tuntas SMA/SMK. Ini amanat Nawacita dari Presiden Jokowi. Tuntas wajib belajar 12 tahun,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS