BANGKALAN – Ketua DPC PDI Perjuangan Bangkalan, H Fatkhurrahman menegaskan, PDIP harus mengusung kader sendiri dalam Pilkada Bangkalan 2018. Dengan raihan 7 kursi DPRD setempat saat Pemilu Legislatif 2014, pihaknya siap memenangkan Pilkada Bangkalan.
Menurut Fatkhurrahman, pada pemilihan legislatif 2009 PDIP hanya mendapat 2 kursi DPRD setempat. Berkat kerja keras semua kader, sebutnya, raihan kursi PDIP di DPRD Bangkalan naik menjadi 7 kursi.
Dengan berbekal jumlah kuota kursi itu, dia menegaskan, pada pilkada mendatang, PDI Perjuangan harus bisa mengusung kadernya sendiri. “Baik untuk menjadi bupati atau wakil bupati,” kata Fatkhurrahman.
Hal itu dia sampaikan, saat Rapat Koordinasi Bidang Pemerintahan dan Kerakyatan DPC PDI Perjuangan Bangkalan, di aula MAN Bangkalan, Sabtu (8/10/2016).
Ketika ditanya soal kesiapannya jika ditunjuk sebagai calon, dia mengaku siap jika nantinya hasil survei internal partai mengharuskannya maju dalam Pilkada Bangkalan.
“Saya selalu siap. Karena kami selalu peras keringat untuk kepentingan partai. Kami targetkan kemenangan-kemenangan dengan mengusung para kader. Percuma peras keringat jika kader (partai) lain yang dimunculkan,” terangnya.
Namun, lanjutnya, keputusan terkait bakal calon yang akan diusung nantinya, menjadi kewenangan mutlak DPP PDIP. “Pasrah, siapapun nanti yang akan diusung partai,” ucapnya.
Sementara, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Marhaen Djumadi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menentukan siapa kader PDI Perjuangan yang disiapkan sebagai bakal calon kepala daerah Bangkalan untuk Pilkada 2018 mendatang.
“Kami menentukannya berdasarkan hasil survei. Siapa pun nanti, pastinya kader terbaik. Tapi kami sudah ada gambaran,” jelas Marhaen, yang hadir dalam rakorbid.
Modal raihan 7 kursi DPRD saat Pileg 2014, sebutnya, menjadi modal besar untuk mengusung kader sendiri dan memenangkan Pilbup Bangkalan.
“Pada Pileg 2009 silam, hanya dua kursi. Sekarang naik hingga 350 persen dengan perolehan tujuh kursi. Ini satu-satunya pencapaian yang luar biasa di Jatim,” sebutnya.
Sebagai partai pemerintah, lanjut Marhaen, para kader terbaik harus bisa duduk di eksekutif untuk mengawal dan mensukseskan program-program pemerintah pusat di setiap kabupaen/kota.
“Kami harus bisa merebut kekuasaan untuk kesejahteraan masyarakat. Jika memang tidak memungkinkan, minimal kursi wakil bupati,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS