MOJOKERTO – Cawagub Puti Guntur Soekarno dengan putri sulungnya, Rakyan Ratri Syandriasari Kameron, sangat kompak. Keduanya berkolaborasi melukis di depan puluhan seniman se-Jatim di Pendopo Agung Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (26/5/3018).
Kolaborasi antara ibu dan sang anak ini berlangsung di sela kunjungan Puti di kawasan Kabupaten Mojokerto. Saat itu, di lokasi yang konon merupakan bekas Pendopo Agung Kerajaan Majapahit ini, juga berlangsung acara seni budaya bertema “Gelar Ragam Ekspresi Seni”.
“Saya membuat sketsa lukisan, ini akan diteruskan putri saya,” kata Puti Guntur, yang mengawali kolaborasi melukis dengan membuat sketsa lukisan panorama pemandangan.
Sketsa dua gunung tergambar di kanvas putih saat kali pertama Puti mengoleskan kuas.
Kemudian, sekitar setengah jam Puti dan Syandria bergantian mengoleskan warna-warni cat ke kanvas. Keduanya tampak kompak, saling menambah warna, atau pun menambah pernik-pernik pemandangan.
Usai melukis bareng, Puti dan Syandria menyapa dan menyalami satu-per satu pelukis-pelukis yang sedang menyelesaikan karyanya. Sesekali keduanya berdialog dan berdiskusi dengan seniman soal lukisan.
Tak jarang, para seniman mengajak Puti dan Syandria foto bersama. Bahkan beberapa seniman memberikan hasil karya lukisan yang baru diselesaikannya, kepada Puti Guntur.
Sebagai wujud komitmennya dalam seni budaya, dalam acara ini Puti juga memberikan apresiasi kepada sejumlah seniman dan pelestari seni tradisi.
Apresiasi ini berupa penyerahan penghargaan kepada tujuh seniman. Ketujuh seniman itu terpllih karena dedikasi mereka yang sangat tinggi di bidang seni budaya.
Salah satunya, yakni almarhum Hardjono WS, seorang tokoh seniman yang produktif dalam menulis puisi, cerita pendek, naskah teater dan televisi, dongeng, sampai novel.
Gelar Ragam Ekspresi Seni ini melibatkan seniman dari kota Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang. Mereka ikut melukis bersama, menyajikan karya tari dan juga pertunjukan musik, di mana kesemuanya melibatkan sosok Puti.
“Secara formal ini bukan kampanye, karena Mbak Puti pada dasarnya memang seniman multitalenta, kami hanya mempertemukan Mbak Puti dengan komunitas seniman agar dia dapat berinteraksi dengan bahasa seni-budaya,” kata Heri Purwanto, Koordinator Relawan Bakti Puti Jawa Timur.
Untuk Sutradara acara ini dipercayakan kepada Nugrah Wijaya alumni ISK Jogjakarta, Penata Tari Triyas Kustanto, musik oleh Pathak Warak Kustik, dan sebanyak 45 pelukis melukis on the spot.
Semua atraksi kesenian itu,menyampaikan pokok-pokok pikirannya mengenai seni budaya dalam sebuah orasi budaya, dan diakhiri dengan berbuka puasa bersama. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS