Jumat
21 Maret 2025 | 11 : 13

Di Depan Puti, Warga Tempeh Lumajang Keluhkan Biaya Pendidikan

pdip jatim puti lumajang 3

LUMAJANG – Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno kembali dikeluhi warga soal biaya pendidikan putra-putrinya.

Dalam pertemuan dengan warga Tempeh Kidul, Lumajang, Selasa (13/3/2018), seorang warga mempertanyakan ikhwal biaya pendidikan kepada Puti.

Dia berharap pasangan Cagub-cawagub Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno menggratiskan biaya pendidikan, khususnya di SMA-SMK yang saat ini dikelola Pemprov Jatim.

Menurut Puti, pasangan nomor urut dua bakal mengangkat program pendidikan gratis untuk SMA/SMK di Jawa Timur.

Program tersebut diberi nama Dik Dilan atau pendidikan gratis dilanjutkan.

“Sekarang ini SMA/SMK Negeri yang dikelola Pemprov Jawa Timur ditarik biaya. Ini memberatkan masyarakat. Apakah nanti Mbak Puti punya rencana menggratiskan?” tanya warga tersebut.

Puti menegaskan, wajib belajar 12 tahun menjadi program Presiden Jokowi. Karena itu pelaksanaannya harus diamankan di Jawa Timur.

“Gus Ipul dan saya telah sepakat untuk menggratiskan kembali SMA/SMK Negeri yang dikelola Pemprov Jawa Timur. Ini diperlukan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun,” ungkap Puti.

Komitmen Gus Ipul dan Puti Guntur itu sudah dituangkan dalam dokumen visi-misi keduanya, yang diserahkan ke KPU Jawa Timur.

“Kami menyebutnya program Dik Dilan. Singkatan dari pendidikan gratis dilanjutan,” kata Puti.

Dengan jaminan kebijakan itu, Puti Guntur berharap, kelak ke depan putri-putri di Jawa Timur dapat menempuh tuntas pendidikan 12 tahun. Kendala-kendala biaya diatasi dengan arah kebijakan yang pro-rakyat.

“Karena pemerintah kota dan kabupaten juga telah membuat kebijakan pendidikan gratis untuk SD dan SMP. Sedang SMA/SMK Negeri menjadi tanggung jawab Pemprov Jawa Timur,” jelasnya.

Selain sekolah negeri, Gus Ipul dan Puti Guntur telah merencanakan pemberian subsidi untuk Madrasah Aliyah dan SMA/SMK swasta. “APBD Jawa Timur cukup untuk membiayai kebijakan itu,” ujar dia.

Di Tempeh Kidul, cucu Bung Karno itu juga bertemu dengan para pengrajin batik tradisional. Ia bercerita, saat Bung Karno menjadi presiden, ada kebijakan nasional untuk menjadikan batik sebagai pakaian nasional.

“Saat itu batik menjadi alat pemersatu bangsa,” kata Puti.

Seorang pengrajin pun mengusulkan agar kelak siswa-siswa sekolah di Jawa Timur diwajibkan untuk mengenakan pakaian batik tradisional.

“Aspirasi itu saya catat, Bu. Mohon doa restu dan dukungan untuk Gus Ipul dan saya,” ucapnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

HEADLINE

Nuzulul Quran, PDI Perjuangan Jatim Santuni Ratusan Anak Yatim-Duafa

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jatim melalui Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyelenggarakan Nuzulul Quran dan ...
KRONIK

Marak Gangster dan Petasan, Khairul Anam Harapkan Wali Siswa Aktif Awasi Anak di Masa Libur Lebaran

KABUPATEN PROBOLINGGO – Liburan masa sekolah jelang lebaran Idul Fitri menjadi perhatian berbagai pihak, tak ...
KRONIK

Rita Haryati Buka Puasa Bersama  PAC dan Masyarakat Barat

MAGETAN – Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Magetan Hj Rita Haryati mengadakan kegiatan buka bersama dengan pengurus ...
KRONIK

Sambut Idulfitri, Siswantoro Bagikan 1.000 Paket Sembako pada Masyarakat Campurdarat

TULUNGAGUNG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Siswantoro, menyalurkan bantuan berupa ...
KRONIK

Basnaz Bangkalan Sinergi dengan Pemkab, Salurkan Santunan untuk Anak Yatim

BANGKALAN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bangkalan bersama Baznas Provinsi Jawa Timur menyalurkan ...
KRONIK

Operasi Ketupat 2025, Bupati Sugiri Pastikan Mudik Lebaran Berjalan aman dan Lancar

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2025 di halaman ...