BATU – Presiden Joko Widodo mengesahkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Kamis (1/7/2021), sebagai upaya untuk mengontrol laju pandemi Covid-19 yang belakangan melonjak di tanah air.
Menindaklanjuti instruksi dari presiden, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menyatakan siap untuk melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.
Dewanti mengatakan, Pemkot Batu telah menyelenggarakan rapat dengan TNI/Polri untuk membahas penerapan PPKM Darurat. Aktivitas masyarakat di kota Batu segera dibatasi, begitu juga dengan pelayanan publik akan dibatasi jam operasionalnya.
Baca: PPKM Darurat 3-20 Juli, Jokowi: Tetap Tenang, Waspada, dan Patuhi Aturannya
“Intinya, kurang lebih hampir sama dengan PPKM Mikro. Tapi karena ini darurat, kedisiplinan diperketat. Hulunya dipersiapkan, yakni di tingkat RT dan RW. Semua masyarakat terlibat di dalam situ, untuk bisa lebih mengetatkan rutinitas aktivitas. Yang tidak perlu, tidak usah aktivitas sehingga bisa memutus rantai penularan,” kata Dewanti Rumpoko.
Menurutnya, jam malam akan diberlakukan kembali diberlakukan di Kota Batu. Dia berpesan kepada masyarakat untuk betul-betul meningkatkan kedisiplinan terkait protokol kesehatan karena saat ini angka sebaran kasus covid-19 sedang naik.
“Kami komunikasikan ke masyarakat lewat tokoh masyarakat atau tokoh agama. Kami bukan membatasi tapi melindungi agar masyarakat sehat. Jadi tanggal 2 malam pukul 12 malam sudah berlaku. Secara garis besar sama, hampir seperti PPKM Mikro yang pertama,” bebernya.
Baca juga: PPKM Darurat Diberlakukan, Puan: Semoga Benar-benar Efektif Tekan Laju Covid
Terkait dengan persiapan pembelajaran tatap muka, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menegaskan, kondisi masih belum memungkinkan untuk dilakukan proses belajar mengajar secara langsung. Ada kemungkinan proses pembelajaran tatap muka ditunda terlebih dahulu.
Hal ini disebabkan pelaksanaan tatap muka dinilai memiliki potensi yang cukup riskan untuk tetap diselenggarakan. Yang utama bagi dirinya saat ini adalah mementingkan keselamatan anak-anak Kota Batu lebih dahulu.
“Kami telah mempersiapkan sekolah jika kondisi kondusif. Semua fasilitas dipersiapkan, tempat cuci tangan, kamar mandi dan sebagainya, tapi ketika tidak kondusif, ya tidak dilanjutkan. Kami tunggu sampai kondisi aman bagi anak-anak kita,” tegasnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS