Selasa
21 Januari 2025 | 10 : 51

Dewan Surabaya Telusuri Dugaan Jual Beli Makam

pdip-jatim-agustin-titin

SURABAYA – Kalangan anggota DPRD Surabaya menelusuri jual beli makam yang dikelola Pemkot Surabaya. Ketua Komisi D Agustin Poliana mengatakan, dugaan adanya jual beli lahan makam diketahui setelah pihaknya menerima aduan dari masyakat.

Dalam aduan itu menyebutkan terjadinya praktik jual beli lahan makam di wilayah Asemjajar. Setelah mengetahui adanya praktik jual beli makam yang melibatkan oknum petugas makam, pihaknya langsung memanggil dinas kebersihan dan pertamanan (DKP), yang berwenang urusan pemakaman.

Hanya saja pertemuan dibatalkan, karena tak dihadiri Kepala DKP. “Kalau ada oknum yang memperjual belikan makam, ini gak bener. Orang mati urusan takdir Tuhan,” kata Agustin Poliana, kemarin.

Anggota dewan dari PDI Perjuangan ini menilai, terjadinya praktik jual beli makam karena ada ketakutan dari masyarakat tidak mendapatkan lahan makam. Pasalnya, di beberapa tempat pemakaman umum (TPU) kondisinya sudah penuh, bahkan bertumpuk tumpuk.

Ketua Komisi D menyayangkan keterlibatan oknum petugas makam dalam praktik jual beli makam. Padahal, menurutnya, lahan makam di Surabaya yang masih luas masih ada, yakni di Keputih dan Babat jerawat.

“Tapi masyarakat inginnya makam yang penuh sesak,” ujarnya.

Legislator yang akrab disapa Titin ini mengaku, modus jual beli lahan makam nampak dari kondisi beberapa makam yang tak ada papan nama. Dan, beberapa dari makam itu juga sudah dikijing.

“Biasanya mereka memang orang-orang yang berduit,” jelas Titin.

Dia menengarai, praktik jual beli lahan makam bisa jadi tdiak hanya terjadi di Asemjajar, melainkan juga di beberapa TPU lainnya di Surabaya. Pihaknya memperkirakan, praktik tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

“Nilainya cukup fantastis,” ucap perempuan yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Di Surabaya, selain tempat pemakaman umum yang dikelola pemerintah kota, ada juga makam umum yang menjadi milik desa.  Namun demikian, jumlah makam umum milik desa lebih sedikit dibanding makam umum milik pemerintah kota. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Ketua DPRD Ngawi Cek Banjir di Desa Cantel, Pastikan Kesiapan Penanganan

NGAWI – Hujan deras sejak sore hari kemarin hingga dini hari menyebabkan sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya, ...
KRONIK

Dukung Program Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Banyuwangi Siapkan 650 Hektare

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menyiapkan lahan seluas 650 hektare untuk program nasional swasembada ketahanan. ...
LEGISLATIF

Kunker ke Bali, Ada Longsor, Rita Haryati dan Rombongan Bantu Urus Pemulangan 4 Jenazah Korban ke Magetan

MAGETAN – Kunjungan kerja (kunker) rombongan anggota DPRD Magetan bersama pihak Dinas Pariwisata ke Bali berubah ...
KRONIK

Dukung Asta Cita Presiden, Bupati Fauzi Lakukan Penanaman Jagung Serentak

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan ...
LEGISLATIF

Soal Kepuasan Publik di 100 Hari Prabowo, Puan: Tantangan untuk Kerja Lebih Keras

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendapat ...
KRONIK

DPD PDI Perjuangan Jatim Berbagi Kebahagiaan Natal di Panti Asuhan Kasih Agape

SURABAYA – Memperingati Hari Raya Natal 2024, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar aksi ...