KOTA PROBOLINGGO – Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo Agus Riyanto meninggalkan ruangan (walk out) saat memimpin rapat dengar pendapat dengan Dinas PUPR Perkim, Kamis (15/4/2021). Politisi PDI Perjuangan ini kecewa lantaran revitalisasi pasar baru yang dimulai sejak 2019 tidak ada kejelasan hingga dua tahun ini.
Awalnya, dalam rapat itu, Agus Riyanto menanyakan kelanjutan dari pembangunan Pasar Baru. Namun Agus Riyanto tidak mendapatkan jawaban yang pasti dari pihak eksekutif. Ia pun memilih meninggalkan rapat.
“Sampai saat ini Pasar Baru kan belum ada kejelasan. Coba bayangkan, mulai 2019 tidak bisa, 2020 juga begitu, kondisi ini kan sangat dikeluhkan oleh para pedagang,” jelas Agus Riyanto di kantor DPRD Kota Probolinggo, Jl Suroyo.
Revitalisasi Pasar Baru sebenarnya sudah disiapkan anggaran sebesar Rp 46 miliar. Namun dalam perjalanan berubah menjadi Rp 16 miliar. Karena adanya pandemi Covid- 19 pada tahun 2020, pembangunan pun dihentikan karena refocusing anggaran. Sehingga anggaran kembali dikepras menjadi Rp 6 miliar. Perinciannya, Rp 4 miliar ada di APBD induk, sedang sisanya Rp 2 miliar dianggarkan pada perubahan (P-APBD) 2021.

Rencana tersebut yang kemudian diupayakan dalam tahun yang sama, namun masih menemui kendala. Sebab harus mendapat persetujuan legal opinion (LO) dari Kejaksaan.
Agus Riyanto sendiri mengupayakan agar PUPR melanjutkan pembangunan meski belum turun LO. Sebab ia menilai, anggaran Rp 4 miliar mestinya bisa digunakan dahulu.
“Mestinya kan bisa, Rp 4 miliar digunakan dulu. Sebab, kemungkinan anggaran 4 miliar dan 2 miliar di tahun yang sama tidak disetujui,” pungkasnya. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS