Rabu
02 April 2025 | 12 : 41

Desak Khofifah Batalkan Bantuan untuk Museum SBY, Deni: Alihkan untuk Penanganan Pandemi!

pdip-jatim-deni-220221

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono, mendesak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk segera membatalkan rencana pemberian dana sebesar Rp 9 miliar kepada Yudhoyono Foundation yang bakal digunakan untuk membangun Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan.

“Dana tersebut bisa dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19 yang lebih urgen, misalnya memastikan kelengkapan APD bagi nakes di berbagai fasilitas layanan kesehatan di pelosok Pacitan. Atau bisa digunakan untuk bantuan sembako ke warga miskin, untuk modal UMKM, bantuan pendidikan dan kesehatan atau hal-hal mendasar lain bagi warga Pacitan.” ujar Deni Wicaksono, Minggu (21/2/2021).

Seperti diketahui, pemberian dana APBD sebesar Rp 9 miliar untuk Yudhoyono Foundation menjadi sorotan publik. Dana itu disalurkan dari Pemprov Jatim ke APBD Pacitan melalui skema bantuan keuangan khusus (BKK).

”Saya terpilih juga dari daerah pemilihan Pacitan, dan saya mendapat banyak sekali pesan dari masyarakat Pacitan yang berharap uang rakyat Rp9 miliar lebih baik bukan untuk membangun Museum SBY oleh Yudhoyono Foundation, lembaga yang didirikan Mas Agus Harimurti Yudhoyono yang tak lain adalah anak dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ujar politisi muda alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Deni juga menyinggung upaya membandingkan bantuan pemerintah untuk membantu Museum SBY dan membantu memperbaiki infrastruktur penunjang makam Gus Dur. Juga ada yang membandingkan antara dana untuk makam Bung Karno dan Museum SBY. Menurut Deni, perbandingan itu tidak pas.

”Pertama, pemerintah itu membantu memperbaiki jalan ke arah makam Gus Dur, bukan membangun makamnya. Membandingkan antara Museum SBY dan Makam Gus Dur sangat melukai hati warga NU, bukan hanya warga NU di Jatim tapi di seluruh dunia. Saya juga banyak mendapat aspirasi ini dari pengurus dan aktivis NU di dapil saya (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi),” ujarnya.

Kedua, lanjut Deni, membandingkan dana perawatan dan pengembangann fasilitas di kompleks makam Bung Karno dengan Museum SBY adalah salah besar. 

”Bung Karno adalah pendiri bangsa. Kemudian, aset kompleks makam Bung Karno adalah milik negara. Ini berbeda dengan dana untuk Yudhoyono Foundation, lembaga yang didirikan Mas AHY, yang digunakan untuk membangun museum tentang Pak SBY yang tak lain adalah ayah dari Mas AHY,” jelas Deni. (rul)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Open House Lebaran, Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Saling Membantu dan Saling Menguatkan

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar open house pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri, Senin ...
KRONIK

Gelar Open House, Bupati Fauzi Ajak Warga Sumenep Silaturahmi ke Kediamannya

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah bersama istrinya, Nia ...
EKSEKUTIF

Wabup Lumajang Open House Lebaran di Rumah Dinas, Lanjut di  Kampung Halaman

LUMAJANG – Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma menggelar open house pada perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Open ...
KRONIK

Ahmad Basarah: Silaturahmi Megawati dan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu

JAKARTA – Ketua DPP sekaligus jubir PDI Perjuangan Ahmad Basarah angkat bicara soal rencana silaturahmi pertemuan ...
SEMENTARA ITU...

Ghoni Ajak Warga Surabaya Jadikan Lebaran Momentum Penguat Persatuan dan Semangat Gotong Royong

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengucapkan selamat Hari Raya ...
EKSEKUTIF

Salat Id, Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Bersama-sama Wujudkan Panca Cita

MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak masyarakat untuk mewujudkan Panca Cita visi dan misi ...