SURABAYA – Lagi, ‘kantor’ pelayanan Pemkot Surabaya pindah tempat. Setelah minggu lalu semua dinas membuka layanan di Petemon, kemarin pemkot membuka layanan yang sama di kawasan Gunung Anyar Tambak.
Menurut Wali Kota Tri Rismaharini, berpindahnya pusat layanan bukan berarti pindah secara fisik. Tapi merupakan program Pemkot Surabaya dalam bentuk bakti sosial dengan pelayanan integrasi.
Semua pelayanan dinas, tersedia di kampung nelayan dan petani tambak tersebut. “Seluruh dinas ada di sini,” jelas Tri Rismaharini saat membuka baksos pelayanan integrasi.
Program lebih mendekatkan layanan ke masyarakat ini, kata Risma, dalam sebulan bisa digelar dua hingga tiga kali, di lokasi yang berbeda. Rencananya, minggu depan digelar di Mulyorejo.
Di setiap kegiatan baksos layanan intergrasi, Risma juga langsung turun tangan. Menempati sebuah meja dan kursi kecil, Risma mengecek siapa saja warga yang membutuhkan bantuan.
Wali kota dari PDI Perjuangan itu juga tak segan-segan menegur pelayanan yang sepi dari pemohon. Seperti pelayanan BPJS, yang kemarin terlihat kosong tanpa aktivitas pelayanan.
Setelah diberi tahu jika persyaratan menjadi kendala utama, Risma menyatakan bahwa persyaratan seperti foto dan lain-lain bisa diurus belakangan. Dia malah menyuruh seorang anggota Linmas untuk mendata warga yang ingin ikut program BPJS. “Syarat itu bisa nyusul nanti di kelurahan. Yang penting sekarang didata dulu,” ujarnya.
Langkah Pemkot Surabaya menyediakan layanan cepat dan gratis ini diapresiasi Mendagri Tjahjo Kumolo. Mendagri mengatakan, Surabaya sebagai kota yang patut ditiru soal layanan publik cepat dan gratis.
Menurut Tjahjo, Kemendagri ingin menjadikan Kota Surabaya sebagai kota percontohan dalam pelayanan pembuatan KTP, karena dianggap pelayanan yang diberikan ke masyarakat cepat dan gratis. “Orang ngurus KTP kalau perlu setengah jam selesai, buat KK, kartu lahir, kartu pindah cepat. Jadi Surabaya ini saya melihat bisa jadi daerah percontohan,” kata Tjahjo, di sela kunjungannya di lokasi layanan integritas di kawasan Petemon II Surabaya, Rabu (26/11/2014) lalu. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS