BANGKALAN – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Jalan Hakim Perdanakusuma, Bungsang diresmikan pada Rabu (30/7/2025). Fasilitas yang dikelola oleh Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah ini menjadi bagian dari Program Nasional Dapur Badan Gizi Nasional (BGN).
Hadir dalam acara peresmian itu sejumlah pejabat tinggi. Di antaranya, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jenderal Erwin Charara Rusmana; Bupati Bangkalan, Lukman Hakim; Dandim 0829, Letkol Inf. Nanang Fathur Rozi, dan Danlanal Batuporon, Letkol Laut (P) Novvan.
Bupati Lukman berharap, Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diresmikan tidak hanya menjadi tempat distribusi makanan bergizi, tetapi juga menjadi pilar utama dalam membangun ketahanan gizi masyarakat.
“Dapur MBG ini bukan sekadar program jangka pendek, tapi harus menjadi gerakan kolektif dalam menciptakan generasi Bangkalan yang sehat, cerdas dan siap bersaing,” ujar Lukman.
Lukman juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan seperti Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah dalam menjaga kesinambungan program MBG.
“Kami akan terus mengawal dan mendukung pengembangan dapur-dapur serupa agar pelayanan gizi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Jenderal Erwin mengatakan bahwa dapur ini merupakan salah satu dari beberapa Dapur MBG yang telah dibangun di wilayah Madura.
“Dapur ini sangat representatif dan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain, baik di Bangkalan maupun daerah tetangga, seperti Sampang dan Pamekasan,” ujarnya.
Ia menegaskan, meskipun secara fisik dan operasional dapur ini sudah sangat siap, pengawasan dan inspeksi tetap akan dilakukan secara rutin dan berkala.
“Karena ini menyangkut nyawa dan masa depan generasi bangsa, mulai dari anak-anak SD hingga ibu hamil dan menyusui,” terangnya.
Seperti diketahui, dapur yang dikelola oleh yayasan Miftahussalam ini disebut mampu melayani hingga 4.000 porsi per hari.
Mengenai menu yang disajikan, Erwin menjelaskan bahwa penyusunan menu disesuaikan dengan selera lokal, namun tetap harus memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan. (hzm/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS