TUBAN – Masih maraknya peredaran daging impor jadi masukan bagi pasangan Cagub-cawagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.
Cawagub Puti Guntur menegaskan, harus ada campur tangan pemerintah mulai pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota secara berkala terkait peredaran daging.
Menurut Puti, koordinasi pemerintah daerah setempat, provinsi hingga ke pemerintah pusat, sangat diperlukan.
Campur tangan ini diperlukan agar jangan sampai pedagang daging, khususnya di pasar-pasar rakyat, mengalami kerugian karena kehilangan pembeli. Pedagang daging, khususnya di pasar-pasar tradisional, tambah dia, harus dilindungi.
“Harus dicarikan solusi supaya beban di masyarakat tingkah bawah tidak terlalu besar, terutama menyikapi persaingan daging sapi impor dengan daging sapi lokal,” kata Puti, di sela kunjungannya di Pasar Baru Tuban, Rabu (21/3/2018).
Hal itu dia sampaikan setelah mendengar sendiri keluhan pedagang. Seperti yang diungkapkan Jamal, seorang pedagang yang mengeluh belakangan ini banyak daging impor masuk pasar.
“Omset penjualan daging sekarang melorot drastis, karena banyak daging impor masuk ke pasar-pasar tradisional,” kata Jamal.
Dalam kunjungannya itu, Puti juga menyoroti tata ruang Pasar Baru Tuban yang kurang bersih, sehingga pengap dan panas. Hal tersebut menurutnya akan mengurangi daya tarik pembeli.
“Semestinya, pihak pengelola perlu memperhatikan pasar tradisional, salah satunya sanitasi, agar limbah tidak membuat kumuh kondisi pasar,” ucapnya.
Ke depan, pihaknya akan mengusung konsep pasar tradisional, namun dengan pengelolaan modern. Sehingga para pedagang tidak lagi mengeluhkan anjloknya daya tarik pembeli di pasar-pasar tradisional. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS