TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin kembali menggelar sonjo pendopo, Jumat (13/5/2022). Sonjo pendopo ini adalah ajang silaturahmi antara bupati dan masyarakat yang digelar saban Jumat, ketika bupati tak memiliki agenda penting lain.
Lewat sonjo pendopo, masyarakat bisa datang langsung bertemu dengan bupati hanya dengan mendatangi Pendopo Manggala Praja Kabupaten Trenggalek. Di sana, masyarakat bisa berkeluh kesah, curhat atau menyampaikan hal lain langsung ke bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Sonjo pendopo sebenarnya bukan hal baru. Sebelum pandemi, bupati muda yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek itu rutin menggelar kegiatan serupa.
Namun selama pandemi, sonjo pendopo dihentikan untuk meminimalisir kerumunan dan menghindari penularan Covid-19. Kini, kegiatan itu kembali digelar saat kasus Covid-19 mulai melandai.
“Saya membuka sonjo pendopo lagi agar tamu yang tidak tahu kontak saya dan tidak bisa membuat janji, bisa datang dan beraudiensi pada hari Jumat ini,” kata Mas Ipin, Jumat (13/5/2022).
Dalam sonjo pendopo, dia juga mengajak beberapa pejabat lain untuk hadir mendengar keluh kesah warga. Seperti hari ini, Mas Ipin mengajak beberapa asisten dan staf ahli pemkab untuk ikut nimbrung bersama warga membahas berbagai hal.
Pada hari itu juga, beberapa kelompok masyarakat datang dalam acara sonjo pendopo. Mereka antara lain kelompok pemeduli orang dengan gangguan jiwa, pemeduli kelompok disabilitas, lembaga masyarakat desa hutan hingga beberapa orang nelayan.
Aby, salah seorang nelayan asal Kecamatan Watulimo, datang ke acara sonjo pendopo untuk menyampaikan rencana masyarakat menggelar Labuh Laut Larung Sembonyo.
Labuh Laut Larung Sembonyo ini adalah kegiatan adat para nelayan sebagai wujud syukur terhadap berkah alam yang didapat. “Kami datang, istilahnya untuk beraudiensi terkait kegiatan tersebut yang rencananya akan digelar Juni mendatang,” jelas Aby.
Kepada Mas Ipin, Aby menyampaikan harapan para nelayan di Watulimo agar dapat menggelar kegiatan adat tersebut secara meriah seperti sebelum pandemi.
“Iya. Para nelayan ingin kegiatan sembonyo bisa digelar seperti sebelum adanya pandemi Covid-19,” sambungnya.
Aby mengatakan, hasil tangkap para nelayan pada awal 2022 tergolong baik. “Semoga setelah labuh laut nanti, hasilnya bisa lebih baik,” harapnya. (dav/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS