TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengajak seluruh jajarannya mencoba fasilitas umum (fasum) yang dimiliki pemerintah, Jumat (21/7/2023).
Pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek diwajibkan membawa kursi roda dan stroller. Tujuannya, agar bisa merasakan pengalaman sebagai pengguna fasilitas umum.
Menurut Arifin, dengan begitu para pejabat Pemkab Trenggalek bisa merasakan fasilitas yang dibangun, apakah sesuai fungsi atau tidak. Kemudian untuk mengenali masalah, apakah ada kekurangan atau tidak dan kondisinya seperti apa.
Dengan merasakan sendiri, dia berharap mereka menjadi tahu kondisi dan kebutuhan yang diperlukan saat ini. Sehingga masyarakat dapat benar-benar bisa merasakan kebermanfaatan pembangunan yang ada.

“Agenda hari ini kita coffee morning sambil jalan-jalan. Kita ngecek fasilitas publik yang mungkin perlu pembenahan. Seperti trotoar harus ada bidang miring, makanya teman-teman kita minta bisa merasakan user experience atau pengalaman sebagai pengguna,” ujar Mochamad Nur Arifin, saat berada di salah satu pasar tradisional di pusat kota.
“Kita tadi ke pasar. Kemudian pergi ke sekolah, ke masjid dan fasilitas umum lainnya. Kita bisa membangun namun kemudian perawatannya kita tidak menganggarkan,” sambung bupati muda yang kerap disapa Mas Ipin itu.
Dia mengungkapkan, kadang fasilitas umum yang dibangun sudah tidak berfungsi. Seperti water-water tapping, orang bisa langsung minum air di taman-taman kota.
“Tapi karena tidak ada sosialisasi orang tidak ngerti apa itu fungsinya dan akhirnya belum termanfaatkan dengan baik. Selain itu, ini juga edukasi kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga,” beber Mas Ipin. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS