SURABAYA – Coblosan Pilkada 2018 kurang 75 hari, Cawagub Jawa Timur Puti Guntur Soekarno makin sering mengangkat program pemerintahan. Alumni FISIP Universitas Indonesia itu getol kampanye agenda kesejahteraan.
“Kami ingin mendorong pemilih agar punya pertimbangan matang dalam memilih, dengan cara mencermati program-program. Karena itu, setiap ketemu masyarakat Jawa Timur, kami selalu kampanye program,” kata Puti di Surabaya, Kamis (12/4/2018).
Dalam sebulan terakhir, di berbagai daerah, Puti Guntur memilih untuk menjelaskan agenda-agenda pro-kesejahteraan yang disusun bersama pasangannya, Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Menurutnya, pasangan calon no 2 lebih fokus di agenda kesejahteraan karena program kesejahteraan dapat langsung dirasakan rakyat. “Ini juga memastikan arah pengelolaan anggaran pemerintahan dari Gus Ipul dan saya, jika terpilih” jelas Puti.
Pada Rabu kemarin, Puti Guntur berkampanye di Kabupaten Madiun, wilayah penting di Mataraman. Puti Guntur tampil bersama Calon Bupati Djoko Setijono dan Calon Wakil Bupati Madiun Suprapto.
Keduanya sama-sama diusung PKB dan PDI Perjuangan, dua dari empat parpol pengusung Gus Ipul-Puti Guntur.
Saat bertemu warga Dolopo dan Kare, Puti Guntur mengangkat pendidikan gratis untuk SMA/SMK. “Saya pastikan, jika terpilih kami berdua akan menjalankan pendidikan gratis untuk SMA dan SMK Negeri yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Puti.
Selain belanja pegawai, kata dia, kebijakan itu akan menyedot Rp 1,5 triliun dari APBD Jawa Timur, yang tahun 2018 disahkan Rp 30 triliun.
“Kami berdua juga memperhatikan ibu-ibu yang menjadi kepala rumah tangga, dengan menyusun program ‘PKH Super’ yakni pemberian bantuan modal untuk usaha ibu-ibu tersebut yang tidak mampu,” kata Puti.
Puti Guntur juga menyampaikan program pemberian paket nutrisi kepada masyarakat miskin berupa ayam, daging, telur dan susu. “Gus Ipul dan saya juga merumuskan Kartu Jatim Sehat, yang memberi perlindungan kesehatan, seperti BPJS dan Kartu Indonesia Sehat,” kata Puti.
Saat di Madiun, cucu proklamator Bung Karno ini mengunjungi destinasi wisata Grape di Desa Kresek, Kecamatan Wungu.
Puti juga mengunjungi lokasi Lingkar Wilis yang berada di Gunung Wilis perbatasan enam kabupaten yakni Madiun, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, dan Nganjuk.
Di kawasan itu, Puti bertemu dan berdialog dengan para kelompok sadar wisata setempat. Ada banyak keluhan yang diterima dari pokdarwis, seperti diungkapkan Ketua Pokdarwis Nongko Ijo sekaligus Ketua Lembaga Desa Kare Hendra Dwi Cahya, bahwa wisata nongko ijo ini terkendala infrastruktur lahan sempit untuk pengunjung.
Terlebih saat hari minggu dan libur panjang, membuat pengunjung kesulitan untuk mencari tempat parkir. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS